Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah! Bill Gates Sindir Cara Elon Musk Pimpin Twitter

Bill Gates mengatakan ELon Musk kerap mengambil keputusan berdasarkan penilaian pribadi dalam memimpin Twitter
Co-chair Bill and Melinda Gates Foundation, Bill Gates menjadi pembicara saat Bloomberg New Economy Forum di Beijing, China, Kamis (21/11/2019). Bloomberg/Takaaki Iwabu
Co-chair Bill and Melinda Gates Foundation, Bill Gates menjadi pembicara saat Bloomberg New Economy Forum di Beijing, China, Kamis (21/11/2019). Bloomberg/Takaaki Iwabu

Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri Microsoft Bill Gates dan ketua organisasi filantropi terbesar di dunia menilai gaya pengambilan keputusan "seat-of-the-pants" oleh Elon Musk dalam memimpin Twitter memperburuk polarisasi digital.

Menurut Kamus Britannica, Seat-of-the-pants berarti tindakan yang dilakukan atau diambil dengan menggunakan penilaian berdasarkan perasaan sendiri tanpa perencanaan, persiapan, atau bantuan orang lain.

"Saya berharap saya punya jawaban besar untuk yang satu ini, karena tampaknya lebih tidak jelas sekarang daripada tahun lalu," kata Gates sebagaimana dilansir dari Business Insider pada Kamis (22/12/2022).

Twitter mengalami kekacauan sejak Elon Musk membelinya senilai US$44 miliar pada bulan Oktober. Pengiklan telah meninggalkan platform media sosial itu karena kekhawatiran tentang strategi moderasi kontennya. Tak lama setelahnya Elon Musk harus mundur dari posisinya sebagai CEO berdasarkan jajak pendapat yang dia buat sendiri.

"Saya pikir, tentu saja, situasi Twitter sedang kacau balau. Bahwa, alih-alih serangkaian tindakan objektif yang dilakukan oleh sekelompok besar orang, Anda seperti melihat kepemimpinan seat-of-the-pants," katanya.

Orang terkaya keempat di dunia itu mengatakan platform Twitter perlu fokus pada hal-hal yang berdampak besar.

Komentar Bill Gates ini muncul menyusul laporan bahwa Musk meminta eksekutif, pengacara, dan insinyur dari beberapa bisnisnya yang lain, serta sepupu dan penggemarnya, untuk bekerja di Twitter.

Ribuan karyawan, termasuk karyawan senior, telah hengkang dari Twitter setelah serangkaian PHK, pemecatan, dan pengunduran diri.

Elon Musk, yang menjalankan empat perusahaan lain, termasuk SpaceX dan Tesla, telah mendapat sorotan atas pengelolaan Twitter sejak mengakuisisinya pada akhir Oktober.

Network Contagion Research Institute mencatat dalam 12 jam setelah kesepakatan Musk diselesaikan, penggunaan kata N di Twitter melonjak hampir 500 persen.

Tidak lama setelah itu, beberapa perusahaan mulai menangguhkan iklan mereka di Twitter karena kekhawatiran akan moderasi konten di situs tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper