Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Aset Negara Nganggur, Jokowi Sindir BUMN dan Swasta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir perusahaan BUMN dan swasta tak bisa memaksimalkan aset negara.
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2022 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta pada Rabu (21/12/2022). Dok. Yotube Kemenko Perekonomian RI.
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2022 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta pada Rabu (21/12/2022). Dok. Yotube Kemenko Perekonomian RI.

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan banyak aset-aset Negara yang dibiarkan menganggur dan tidak dimanfaatkan secara produktif, padahal Pemerintah memberikan konsesi kepada BUMN dan Swasta.

Dia menjabarkan, salah satu aset Negara yang menganggur dan tidak produktif adalah lahan, di mana pemerintah telah memberikan izin konsesi baik ke swasta maupun BUMN yang tidak dimanfaatkan dengan baik

"Sudah diberi izin, Kementerian memberi izin kepada swasta dan BUMN, diberi izin konses, 20 tahun, tidak diapa-apain, 15 tahun tidak diapa-apain, 10 tahun tidak diapa-apain," katanya saat membuka acara Outlook Perekonomian Indonesia, Rabu (21/12/2022).

Lebih lanjut, Kepala Negara menegaskan telah memerintahkan Kementerian Investasi dan Kementerian ESDM untuk mencabut konsesi itu. Hasilnya 2.078 konsesi baik hutan maupun tambang yang sudah dicabut.

"Saya perintahkan, berikan kepada yang memiliki kemampuan baik finansial, kemampuan SDM supaya lahan itu, aset itu menjadi produktif dan memberi dampak positif ke perekonomian," ujarnya.

Selain aset lahan, Jokowi mengatakan banyak aset negara dalam bentuk lain yang juga dibiarkan tertidur dan menganggur. Disebutnya, banyak gedung yang dibangun Pemerintah tetapi tidak dipakai dan disewakan.

Bahkan, Kepala Negara mengatakan kementerian, lembaga, BUMN yang membeli barang yang kemudian tidak dioperasionalkan dan malah ditumpuk di gudang.

"Dipikir saya tidak tahu, tahu. Ini harus dihentikan. Ini tidak produktif. Hal ini yang menyebabkan kita tidak produktif," imbuhnya.

Jokowi menekankan bahwa ke depan agar aset Negara dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kebaikan perekonomian Tanah Air.

“Ini adalah hal hal yang menyebabkan kita tidak produktif dimulai hal hal seperti ini, atau membeli alat yang sebetulnya tidak diperlukan, juga banyak pembelanjaan hal hal yang tidak produktif seperti ini. Kembali lagi kemampuan domestik kita harus betul betul kita garap,” pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper