Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pidato Lengkap Jokowi di Acara Outlook Indonesia 2023, Ada Bocoran soal PPKM

Simak isi pidato lengkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023. Ada Bocoran soal PPKM bakal dihentikan tahun ini.
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2022 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta pada Rabu (21/12/2022). Dok. Yotube Kemenko Perekonomian RI.
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2022 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta pada Rabu (21/12/2022). Dok. Yotube Kemenko Perekonomian RI.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan kondisi ekonomi Indonesia terkini dan proyeksi ekonomi untuk tahun depan di acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Hotel Ritz-Charlton, Jakarta pada Rabu (22/12/2022).

Dalam acara yang digelar oleh Kementerian Perekonomian RI tersebut, Jokowi mengungkapkan beberapa poin penting terkait kebijakan pemerintah. Salah satunya sinyal untuk menghentikan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Indonesia (PPKM) pada akhir 2022. 

Selain itu, Jokowi juga memberikan bocoran bahwa dirinya akan kembali melarang komoditas mineral untuk diekpor setelah bijih nikel. Presiden juga mengungkapkan langkah pemerintah mendongkrak perekonomian di level makro lewat reformasi struktural. 

Berikut isi pidato lengkap Presiden Jokowi di acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023

Situasi yang kita hadapi sekarang ini bukan situasi yang gampang, situasinya sangat sulit di prediksi sulit dihitung dan teori teori standar semuanya sudah sulit untuk kita pakai lagi karena semuanya sekarang ini keluar tidak berdasarkan pakem-pakem yang ada. Betul betul situasi yang sangat sulit, dan kita tahu di 2014-2015 kita ini masih masuk dalam 5 negara yang rentan untuk terpuruk bersama lima negara yang lain.

Kalau kita ingat saat itu ada teper tantrum dan kalau kita lihat angka detail di situ 2014-2015, defisit transkaksi berjalan kita berada di angka US$27,5 miliar di 2014. Kemudian, di 2015 berada di angka US$17,5 miliar. Kalau kita lihat lagi lebih detail di 2014, neraca dagang kita masih defisit US$2,2 miliar.

Oleh sebab itu, saat itu saya sampaikan kepada para menteri, kita harus berani mengubah ini mereformasi struktural kita agar hal-hal yang membahayakan ekonomi makro kita ini bisa kita lakukan termasuk urusan surat berharga negara (SBN). SBN saat itu, 38,5 persen itu dikuasai asing. Sekarang tinggal 14,8 persen yang dikuasai asing. Karena kalau masih dikuasai asing, begitu goyah sedikit makro kita keluar berbondong-bondong goyah pasti kurs kita. Ini upaya upaya yang kita lakukan.

Coba kita lihat sekarang neraca transksi berjalan kita di kuartal ketiga 2022, sudah surplus US$8,9 miliar di kuartal III/2022, ini 0,9 persen dari PDB kita. Artinya perbaikan perbaikan itu betul betul nyata dan keliuhatan dalam angka angka. Saya selalu minta angka angka.

“Ya ini sudah lebih baik”, ya angkanya berapa, bukan ya, ya, ya. Angkanya pasti saya minta, dari berapa kemudian sekarang berapa, karena itu penting sekali. Kemudian kalau ada yang bertanya lagi, Pak ini defisit kita akan jatuh di angka berapa sih, di 2022 itungan terakhir kita 2,49 persen. Ini kan turun drastis dibanding saat pandemi. Ini upaya upaya yang kita lakukan agar ekonomi makro kita menjadi lebih baik, dalam angka-angka.

Kedua juga perlu saya ingatkan mengenai gempuran adanya pandemi. Saat Delta masuk, kasus harian kita mencapai 56 ribu kasus, saat itu saya ingat hampir 80 persen menteri menyarankan saya untuk lock down, termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau iu kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya kaan lain saat ini.

Muncul lagi Omicron, puncaknya mencapai 64 ribu kasus harian. Sehingga kita ingat saat itu ada APD kurang, oksigen gak ada, pasien numpuk di RS, untung saat itu kita masih tenang, tidak gugup tidak gelagapan sehingga situasu yang sangat sulit itu bisa kita kelola dengan baik.

Dan hari ini, kemarin kasus harian kita berada di angka 1.200, dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB PPKM kita. Perjalanan seperti itu harus kita ingat betapa sangat sulitnya. Oleh sebab itu, kemampuan domestik kita harus terus kita garap dan salah satu hal yang sangat berat adalah bahwa kita ini terlalu banyak membiarkan aset aset negara menjadi aset aset yang tidur, dan aset aset yang nganggur tidak produktif.

Diberi izin, kementeiran memberi izin kepada swasta maupun BUMN, diberi izin konsesi, 20 tahun di biarkan gak diapa-apain,15 tahun gak di apa-apain, 10 tahun gak di apa-apain. Kalau saya sudah saya perintahkan kepada menteri investasi, menteri ESDM sudah dicabut saja konsesinya, berikan kepada yang memiliki kemampuan dan lahan itu menjadi lahan produktif, aset itu menjadi aset produktif, sehingga kemarin dicabut 2.078 konsesi konsesi baik hutan maupun konsesi tambang, cabut, dan berikan kepada yang memiliki kemampuan baik finansial, kemampuan SDM untuk menggarap aset aset itu menjadi aset yang produktif sehingga memberikan dampak positif kepada ekonomi kita.

Dibangun gedung, dibiarkan nganggur, disewakan juga tidak, dipakai juga tidak. Hal hal seperti ini harus kita hentikan, berhenti. Dibelikan peralatan, tidak dioperasionalkan ditumpuk di gudang, banyak itu di dinas dinas, di BUMN BUMN, banyak sekali dipikir saya nggak tahu.

Ini adalah hal hal yang menyebabkan kita tidak produktif dimulai hal hal seperti ini, atau membeli alat yang sebetulnya tidak diperlukan, juga banyak pembelanjaan hal hal yang tidak produktif seperti ini. Kembali lagi kemampuan domestik kita harus betul betul kita garap.

Dan salah satu hal penting yang kita lakukan adalah hilirisasi. Stop ekspor bahan bahan minerba kita. Memang kita tidak drastis stop semuanya tidak, tapi satu persatu harus. Nikel sudah rampung. Sehingga nilai tambah melompat, kalau dulu ekspor bahan mentah nikel ini hanya menghasilkan 1,1. Tahun ini perkiraan saya sudah melebihi US$30 miliar, tahun 2022, dari 1,1 melompat ke US$30 miliar betapa lompatan nilai tambah itu yang kita dirugikan berpuluh puluh tahun, pajak gak kita dapat, kalau kita ikut memiliki dividen juga gak dapat, royalti juga gak dapat, bea ekspor juga gak dapat,pembukaan lapangan kerja juga kita gak dapat.

Gak dapat apa apa, ini lah yang harus dihentikan, dan hari ini akan kita tambah lagi, kalau kemarin stop nikel hari ini akan kita umumkan lagi satu komoditas yang kita miliki setelah dari sini saya akan umumkan lagi, stop nih dah. Karena tidak bisa kita biarkan lagi ekspor bahan mentah itu tidak. Tahun depan ada lagi entah satu, entah dua, stop lagi. Karena jelas US$1,1 miliar kemudian melompat menjadi lebih dari US$30 miliar.

Dari Rp18 triliun melompat menjadi Rp460 triliun. Kalau kita teruskan rugi besar kita meskipun kita digugat, gak apa-apa, nikel digugat, ini yang kita umumkan lagi digugat lagi gak apa-apa, suruh gugat aja terus. Yang kedua digugat, belum rampung, ketiga kita stop lagi gugat lagi gak papa.

Tugas kita adalah sekali lagi mencari nilai tambah yang sebesar besarnya dan itu bisa terlihat sudah saya sampaikan berkali kali. Di malluku utara pertumbuhan ekonomi setelah ada hilirisasi 27 persen. Coba dicek di provinsi mana ada pertumbuhan ekonomi 27 persen, tunjukkan kepada saya. Gak ada.

Di sulawesi, secara umum di sulawesi 8,24 persen growth-nya YoY. Nah ini kalau semua melakukan semua provinsi melakukan hilirisasi, industrialisasi, ini lah reformasi struktural riil yang ingin kita lakukan. mengubah di hulu UU-nya kemudian mengimplementasikan dalam pelaksanaan. yang sulit memang di sini, dan terus ini akan kita lakukan.

Jadi fundamental kita ini harus betul betul kita ubah yang rentan kita ubah sehingga menjadi stabil, sehingga sangat penting sinergi fiskal, moneter dan sektor riil. Ini kalau gak sambung bahaya. Moneter jalan sendiri ke sana, fiskalnya ke sana, sektor riil cari jalan sendiri ke sana.

Gak bisa lagi kita lakukan itu dan saya sangat senang sekarang ini sinergi, koordinasi antara BI banks entral, OJK, LPS dengan kemenkeu, kemudian dengan pelau pelaku di Kadin semuanya dalam visi yang sama dalam tujuan yang sama. KAlau ini terus diperkuat, momentum positif kita akan bisa kt perbaiki terus. Kemudian daya beli masyarakat harus dijaga terus. Yang dibawah saya kira kita terus lakukan bansos, pra kerja dll.

Yang ketiga, peningkatan ekspor. Kalau yang tadi hilirisasi tadi berhasil ekspornya pasti kita akan naik dan kita tahu sudah 31 bulan neraca perdagangankita sela;lu surplus, gak pernah sebelum sebelumnya tapi ini sudah 31 bulan.

Keempat investasi. Peningkatan investasi. Momentum trust kepercayaan kepada indonesia ini harus betul betul kita manfaatkan untuk menarik investasi masuk capital inflow sebanyak banyaknya sehingga memperkuat fundamental kita.

Yang terakhir, tadi sudah saya sampaikan hilirisai industri hijau ini menjadi kunci. Kedepan saya sudah minta strategi hilirisasi ini harus dibuat dalam sebuah ekosistem besar, apa, didukung energi hijau yang murah, ini akan menjadi produk premium yang kita akan bisa bersaing dengan negara negara lain. Energi hijaunya harus murah, kuncinya di situ. Kalau muncul energi hijau kemudian harganya masih 12 sen, 8 sen ya untuk apa. Karena yang namanya hidropower mestinya, misal di Sungai Kayan, Sungai MAmbramo misalnya, itung itungan yang saya pakai, kalkulator yang saya pakai, gak tahu mungkin berbeda dengan kalkulator yang bapak ibu pakai, bisa mencapai harga 2-4 sen, yang jauh dibawah batu bara. Kalau sungai sungai yang lain kita lakukan hal sama, ini lah sebetulnya kekuatan besar kita.

Dua hal tadi hilirisasi kemudian didukung energi hijau. Sulitnya adalah pelaksanaan. Tapi yang pusing pusing biasanya diberikan kepada saya. Kalau yang masalah, yang problem menteri menteri itu mesti menghadap saya, tapi yang enak enak kayak kemarin nyanyi nyanyi makan makan tidak pernah mengajak saya. Saya rasa itu saja, terima kasih. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper