Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut investor swasta lebih tertarik untuk masuk ke jalan tol yang telah beroperasi.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan investor swasta masih belum banyak tertarik untuk masuk berinvestasi dalam pembangunan jalan tol.
Menurutnya, pemerintah menyadari rendahnya minat tersebut karena risiko yang sangat besar membuat pihak swasta kurang tertarik.
"Cuma memang yang posisi brown field lebih banyak asingnya untuk bisa masuk tapi kalau di tahap awal memang sangat selektif sekali mereka," ujarnya di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Herry mengatakan dicaploknya 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek oleh PT Margautama Nusantara yang merupakan anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk. merupakan langkah yang strategis.
Pasalnya, hal itu menunjukkan bahwa skema pembiayaan estafet telah berjalan baik. Skema tersebut menjadi sangat strategis untuk menggaet investor swasta dalam bisnis jalan tol.
Herry menambahkan, dengan skema tersebut investor swasta tidak memiliki risiko yang lebih besar jika dibandingkan dengan membangun jalan tol dari awal.
"Proyek kita banyak risikonya terutama tanah, untuk bangun jalan tol ini belum ada tanahnya, bagaimana kita ngajak swasta untuk proyek-proyek seperti itu, sengan konsep seperti ini di mana risiko tanah risiko konstruksi selesai dulu oleh BUMN, next step-nya ketika dia sudah bebas risiko, volumenya baik, swasta masuk," jelasnya.