Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini untuk menghadapi krisis dan resesi global yang menghantui pada 2023, maka memperkuat peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi kunci utama. Salah satunya lewat Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar).
Kepala Negara meyakini UMKM telah menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini dibuktikan saat dirinya berbicara dengan Direktur Utama Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) yang pinjamannya mencapai Rp5 juta.
Bahkan, dia melanjutkan PNM Mekaar menghasilkan pertumbuhan nasabah yang cukup pesat, di mana pada 2016 nasabahnya sekitar 500.000 orang, tetapi per Desember 2022 sudah mencapai 13,5 juta orang.
“Jadi jangan sampai ada pendapat mengatakan pemerintah tidak perhatian pada yang mikro, yang kecil. Keliru besar, karena dari 500.000 [nasabah] sekarang menjadi 13,5 juga dan target saya 2024 mencapai di atas 20 juta [nasabah],” tuturnya dalam agenda penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, Senin (19/12/2022).
Jokowi pun menjabarkan, mayoritas nasabah di PNM Mekaar hampir 90 persen lebih merupakan UMKM yang dikelola oleh ibu rumah tangga, di mana mereka menggunakan pinjaman untuk kebutuhan usaha produktif.
“Kebanyakan ibu-ibu penerimanya. Dipakai untuk apa? Jualan gorengan, jualan mie, jualan di pasar. Ada yang warung di kampung, di desanya, seperti inilah yyangg ingin kita gerakan. Kalau sudah bisa masuk PNM Mekaar, lulus dari sana nanti, naik masuk ke KUR. Artinya, nanti didorong untuk [lakukan pinjaman] ke BRI, didorong ke BNI agar plafon kreditnya lebih besar,” katanya.
Jokowi mengaku bahwa untuk mendorong UMKM melakukan pinjaman KUR ke perbankan memang harus secara bertahap dengan melalui PNM Mekaar, sebab diharapkannya setiap pelaku usaha dapat lebih matang untuk memperbesar bisnisnya.
“Pasti dari sekian 13,5 juta [nasabah] itu pasti ada ratusan ribu [UMKM] yang naik kelas setiap tahunnya. Memang jenjangnya akan seperti itu. Jadi, jangan sampai kita usahanya jualan gorengan, pinjamnya Rp100 juta, nanti malah jadi barang konsumtif menjadi tidak produktif. [PNM Mekaar] ini memang jenjang yang harus dilalui [UMKM],” pungkas Jokowi.