Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Korea Selatan, Swiss, Malaysia, Qatar, dan Jerman, menjadi 5 negara dengan peningkatan ekspor terbesar pada periode November 2022 terhadap Oktober 2022.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengungkapkan, Korea Selatan menjadi negara dengan peningkatan ekspor terbesar pada November 2022 senilai US$252,4 juta atau sekitar Rp3,9 triliun dengan asumsi kurs Rp15.632 per dolar Amerika.
“Peningkatakan ekspor nonmigas ke negara Korea Selatan itu meningkat sebesar US$252,4 juta untuk month-to-month [mtm],” ujarnya dalam Rilis BPS, Kamis (15/12/2022).
Pada November 2022, Swiss menambah jumlah ekspor sebesar US$224 juta, Malaysia sebesar US$204,1 juta, Qatar sebesar US$96,7 juta, dan Jerman sebanyak US$56 juta.
BPS mencatat peningkatan ekspor terbesar untuk Korea Selatan terjadi pada komoditas bijih logam, terak dan abu dengan kode HS 26, bahan bakar mineral dengan kode HS 27, dan bahan kimia organik dengan kode HS 28.
Selain itu, Habibullah juga menyampaikan terdapat 5 negara dengan penurunan ekspor terdalam sepanjang November 2022 terhadap Oktober 2022 atau secara mtm. Negara-negara tersebut antara lain, India, Vietnam, Spanyol, Belanda, dan Jepang.
Baca Juga
“Penurunan ekspor nonmigas terbesar ke India, menurun US$501,4 miliar mtm dengan penurunan terbesar bahan bakar mineral kode HS 27, besi dan baja kode HS 72, dan berbagai produk kimia kode HS 38,” papar Habibullah.
Secara umum, total nilai ekspor Indonesia pada November 2022 sebesar US$24,12 miliar, tumbuh 5,58 persen year-on-year (yoy).
Sebaliknya, ekspor pada November 2022 tercatat turun sebesar 2,46 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau mtm. Hal tersebut seiring dengan ekspor migas yang turun sebesar 11,85 persen, sementara ekspor nonmigas turun sebesar 1,94 persen.
Meski demikian, pangsa ekspor nonmigas tertinggi untuk November 2022 masih ditempati oleh China yang memberikan andil 27,33 persen terhadap total ekspor nonmigas atau sebesar US$6,28 miliar.