Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungi Lebih dari 100 Negara, Sri Mulyani: Korupsi Tentukan Kemajuan Suatu Negara

Sri Mulyani menyebutkan bahwa pemberantasan masalah korupsi menjadi salah satu penentu kemajuan suatu negara.
Menkeu Sri Mulyani saat acara pemberian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12/2022)./ Dok. Youtube Setpres RI.
Menkeu Sri Mulyani saat acara pemberian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12/2022)./ Dok. Youtube Setpres RI.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan pengalamannya ketika mengunjungi lebih dari 100 negara di dunia, saat dia masih menjabat sebagai Managing Director World Bank.

Dalam sambutannya pada puncak acara peringatan Hakordia Kemenkeu 2022 di Jakarta, Selasa (13/12/2022), Sri Mulyani menyebutkan bahwa korupsi menjadi salah satu penentu kemajuan suatu negara.

“Pengalaman memberikan saya perspektif yang luar biasa, mengenai bagaimana tata kelola, bagaimana korupsi, dan bagaimana institutional arrangement sangat menentukan kemajuan suatu negara,” kata Sri Mulyani, Selasa (13/12/2022).

Dia menuturkan, jika negara gagal membangun institusi berbasis tata kelola yang baik, maka kemungkinan terjadinya penyelewengan dan penyakit korupsi akan terus merajalela. Itu artinya, kesempatan suatu negara untuk lepas dari middle income trap menjadi lebih sulit. Dan kondisi tersebut sudah terlihat di berbagai negara.

“Kita sebetulnya sedang di dalam perang untuk terus menjaga momentum perbaikan ekonomi untuk terlepas dari middle income trap,” ujarnya.

Kendati demikian, bukan berarti sebuah negara maju terlepas dari masalah korupsi. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melawan korupsi dengan cara membangun institusi yang kuat dengan menciptakan control check balance.

“Karena absolute power corrupt absolutely,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, dari sisi keuangan negara, pihaknya berkewajiban untuk dapat menciptakan dan mendorong terciptanya sistem yang akuntabel, yang didalamnya terdapat check and balance yang berjalan secara efektif. Sebab, menurut dia, jika tidak diawasi, maka orang-orang akan mudah tergoda untuk melakukan korupsi.

“Pasti manusia, apapun pendidikannya, latar belakangnya, suku, agama,  dan rasnya, dia akan terpeleset saat dia tidak diawasi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper