Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Mentah Melemah, Shell Tetap Ekspansif di Bisnis Hilir

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada November 2022 menunjukkan tren penurunan. Bagaimana strategi PT Shell Indonesia tahun depan?
Logo Shell.
Logo Shell.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Shell Indonesia bakal ekspansif memperlebar aset hilir mereka di tengah pelemahan harga minyak mentah dunia pada akhir tahun ini.

Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan, Shell bakal menambah rencana investasi di sejumlah wilayah operasional perseroan saat ini.

“Kami tetap ekspansi ya, karena setiap tahun memang kami berencana ekspansi di daerah-daerah yang saat ini kami sedang beroperasi,” kata Ingrid saat ditemui di DPR RI, Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Di sisi lain, Ingrid mengatakan, kompetisi di industri hilir minyak dan gas (migas) domestik belakangan makin kompetitif di tengah harga jual yang mendekati seimbang di antara kompetitor terkait.

Kendati demikian, dia mengatakan, pihaknya bakal tetap mengikuti peraturan pemerintah terkait dengan penyesuaian harga jual produk di tengah pelemahan harga minyak mentah dunia yang berlangsung saat ini.

“Kami juga mempertimbangkan beberapa faktor seperti harga MOPS, kemudian juga volatilitas pasar, kemudian nilai tukar mata uang, biaya distribusi, operasional dan tentunya kinerja perusahaan,” kata dia.

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada November 2022 menunjukkan tren penurunan dari sebelumnya. Berdasarkan perhitungan formula Indonesia Crude Price (ICP), rata-rata ICP November 2022 sebesar US$87,50 per barel atau turun US$1,60 per barel dari US$89,10 per barel pada Oktober 2022.

Penetapan ICP November ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 174.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan November 2022, tanggal 1 Desember 2022.

“Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk November 2022 ditetapkan sebesar US$87,50 per barel,” bunyi diktum keempat Kepmen itu seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (1/12/2022).

Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional, seperti dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, antara lain sinyal Federal Reserve AS untuk menaikkan tingkat suku bunga yang menyebabkan peningkatan nilai tukar dollar AS dan menurunkan minat investor pada pasar komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper