Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Tergantung Impor BBM, ESDM Singgung Kualitas Minyak Mentah Domestik

Indonesia masih harus melakukan impor minyak mentah dan BBM untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Berikut datanya:
Kilang Pertamina di Tanjung Priok/Bloomberg - Dimas Ardian
Kilang Pertamina di Tanjung Priok/Bloomberg - Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan impor minyak mentah Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai 286,03 ribu barel minyak per hari (Mbopd). 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji memaparkan bahwa produksi minyak mentah dalam negeri saat itu sebenarnya mencapai 658,52 Mbopd. Namun, hanya 538,61 Mbopd yang diolah di kilang dalam negeri.

Pasalnya, sebanyak 119,91 Mbopd produksi minyak mentah yang menjadi bagian dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) diekspor. Konsekuensinya, pemerintah mesti menambal kekurangan dengan impor minyak mentah sebesar 286,03 Mbopd.

“Ekspornya bukan bagian kita, ada bagian punya KKKS, kalau bagian pemerintah besarannya 85 : 15, 55-nya untuk pemerintah tapi kan dikurangi dulu dengan cost recovery,” kata Tutuka saat rapat dengar pendapat dengan komisi VII di DPR, Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Menurut Tutuka, pembelian minyak mentah yang menjadi bagian atau hak dari KKKS sepenuhnya bersifat business-to-business (B2B). Artinya, ekspor yang dilakukan KKKS selama ini mempertimbangkan harga dan keekonomian dari produksi minyak mentah di dalam negeri.

Biasanya, dia mengatakan, ekspor minyak mentah bakal dilakukan saat produk yang dihasilkan memiliki kualitas dan kuantitas yang baik. Dengan demikian, harga minyak mentah itu cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan barang impor.

“Kecenderungan seperti itu, jadi kita punya antara Minas dan Duri berbeda kualitasnya. Minas cenderung bagus IPA-nya, Duri atau yang Jati Barang di Pertamina cenderung jelek-jelek,” kata dia.

Adapun, total produksi bahan bakar minyak (BBM) kilang dalam negeri pada 2021 tercatat mencapai 808,89 Mbopd. Total produksi ini tak cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri. Konsekuensinya, pemerintah mesti melakukan impor BBM jenis gasoline dan gasoil masing-masing mencapai 321,59 Mbopd dan 55,34 Mbopd.

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor bahan bakar minyak (BBM) Indonesia dari Singapura dan Malaysia mencapai masing-masing US$6,37 miliar dan US$3,41 miliar sepanjang Januari hingga Juli 2022. Secara keseluruhan nilai impor BBM dari dua negara tetangga itu menyentuh Rp145,47 triliun, kurs Rp14.875.

Angka itu menjadi catatan impor hasil minyak tertinggi dari keseluruhan pembelian selama satu semester terakhir yang mencapai US$14,3 miliar.

Direktur Statistik Distribusi BPS Efliza mengatakan tingginya impor hasil pengolahan minyak mentah itu dari negara tetangga lantaran permintaan domestik yang belum mampu dipenuhi oleh kegiatan pengilangan dalam negeri.

“Penyebabnya bisa karena produk minyak mentah Indonesia belum mencukupi atau minyak mentah mencukupi tetapi belum bisa mengolahnya menjadi hasil minyak di dalam negeri,” kata Efliza saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).

Secara volume, impor dari dua negara itu masing-masing sebesar 6,26 miliar ton dan 3,37 miliar ton. Torehan itu mencakup lebih dari setengah total impor selama satu semester terakhir di posisi 14,3 miliar ton.

Adapun impor Migas Indonesia selama enam bulan terakhir tercatat sebesar US$23,91 miliar dengan volume mencapai 26,67 miliar ton. Angka itu secara nilai naik dua kali lipat dari realisasi impor pada periode yang sama tahun lalu. Saat itu, nilai impor Migas berada di angka US$13,31 miliar sementara volume impor relatif bergerak konservatif di angka US$24,3 miliar ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper