Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Uni Eropa Resesinya Kapan? Tinggal Tunggu Saja..

Presiden Jokowi mengungkapkan Uni Eropa kemungkinan besar akan masuk ke dalam jurang resesi dalam waktu dekat.
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen, di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022). Dok. Biro Setpres RI
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen, di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022). Dok. Biro Setpres RI

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti ancaman resesi di Uni Eropa serta gejolak di China hingga perang Rusia vs Ukraina yang akan membawa dampak dalam waktu dekat atau pada 2023. Jokowi juga mewanti-wanti seluruh masyarakat untuk turut waspada.

"Dan memang ruwet complicated, gak ada yang bisa menghitung memprediksi di angka berapa. Oleh sebab itu, di 2023 betul-betul kita harus hati-hati dan waspada," papar Jokowi dalam agenda Pertemuan Tahunan Bank Indonesia pada Rabu (30/11/2022). 

Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan kondisi ekonomi global kian rumit sejalan konflik geopolitik dan isu perang dagang antara AS dan China yang belakangan kembali memanas.

Meskipun tak berdampak secara langsung, Jokowi menilai hal tersebut dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi sektor ekspor Indonesia.

"Soal ekspor Indonesia, pada tahun ini dan tahun lalu melompat tinggi sekali. Tapi hati-hati, tahun depan bisa menurun karena problem China yang belum selesai. Terlebih lagi ekonomi mereka juga menurun karena policy zero Covid," pungkas Jokowi.

Kemudian, kenaikan suku bunga acuan di sejumlah negara maju, baik Amerika Serikat hingga Uni Eropa, juga semakin menambah tantangan perekonomian Indonesia di tahun depan.

"Uni Eropa juga sama pelemahan ekonomi pasti, resesinya kapan? Ya, tinggal tunggu saja," tambah Jokowi.

Mengacu pada hal tersebut, realisasi target investasi dinilai jadi angin segar yang dapat mendorong perekonomian agar segera pulih.

Karenannya Jokowi menghimbau untuk seluruh stakeholder pemerintah mempermudah laju penanaman modal para investor ke Indonesia.

"Untuk itu, saya titip seluruh Kementerian, Gubernur, Bupati, Walikota, jangan ada yang sampai mempersulit, mengganggu capital inflow arus modal masuk dalam rangka investasi karena itu menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper