Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! ESDM Sebut Cianjur Daerah Rawan Gempa Level Tinggi

Badan Geologi Kementerian ESDM menetapkan Cianjur, Jawa Barat sebagai daerah dengan potensi bencana alam gempa bumi dengan level tinggi.
Sebanyak 62 orang tewas, 79 orang luka-luka, dan 5.389 jiwa mengungsi akibat gempa yang melanda kabupaten Cianjur Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @bnpb
Sebanyak 62 orang tewas, 79 orang luka-luka, dan 5.389 jiwa mengungsi akibat gempa yang melanda kabupaten Cianjur Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @bnpb

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan pihaknya telah menetapkan Cianjur, Jawa Barat sebagai daerah dengan potensi bencana alam gempa bumi dengan level tinggi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, mengatakan Cianjur menjadi daerah dengan potensi gempa karena tanah atau batuan di wilayah tersebut kurang terkonsolidasi atau belum kompak.

Dia menuturkan hal tersebut telah menyebabkan dampak guncangan yang lebih kuat dari gempa terjadi, terlebih sumber gempa bumi yang terjadi sangat dangkal.

"Jadi dari Badan Geologi melalui PVMBG di bidang gempa bumi sudah menyampaikan peta kerawanan gempa bumi, sumber gempa yang terjadi di Cianjur merupakan rawan bencana gempa bumi tinggi," kata Hendra dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (22/11/2022).

Dia mengatakan kejadian gempa bumi hingga saat ini masih belum dapat diprediksi. Namun, berdasarkan keilmuan yang ada para peneliti dapat meyakini potensi gempa bumi berdasarkan jalur gerakan patahannya. Di samping itu, identifikasi daerah risiko tinggi dan rendah menjadi salah satu hal yang penting dalam memitigasi bencana gempa bumi.

Menurutnya, hal tersebut menjadi penting untuk acuan pemerintah daerah dalam menentukan pengembangan tata ruang untuk pembangunan di wilayahnya sesuai dengan risiko bencana alam yang telah dipetakan.

Untuk itu, diperlukan adanya kerja sama antaralembaga untuk memitigasi bencana alam sehingga korban dunia yang ditimbulkan dapat lebih diminimalisir. Saat ini, kata Hendra, tenaga ahli yang dimiliki Indonesia masih belum cukup seimbang untuk mencakup seluruh wilayah yang ditangani.

"Dalam hal ini ada patahan disekitar lokasi itu bisa digambarkan dalam suatu bentuk probabilitas hanya memang yang masalah bagaimana kita meletakkan dan mengidentifikasi daerah mana yang berpotensi tinggi dan kurang. Ini yang kami berikan rekomendasi teknis kepada pemerintah daerah, sehingga tata kelola ruang berbasis mitigasi kebencanaan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper