Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menawarkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) mulai dari 2,47 persen di tahun pertama dengan target transaksi mencapai Rp1,5 triliun.
Adapun, penawaran tersebut berlaku dalam gelaran pameran perumahan terbesar yakni Indonesia Property Expo (IPEX) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan mulai 19-27 November 2022.
Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo, mengatakan ajang tersebut diikuti oleh 42 pengembang yang meliputi 32 pengembang perumahan non subsidi, 10 pengembang perumahan subsidi, dan 5 produk pendukung dengan total 325 proyek rumah yang ditawarkan.
"Bagi masyarakat yang mengambil KPR dalam ajang IPEX 2022, Bank BTN memberikan bunga yang sangat menarik yakni ini mulai dari 2,47 persen di tahun pertama. Selain itu ada penawaran gratis untuk biaya provisi, administrasi, dan appraisal," kata Haru dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (20/11/2022).
Bank BTN optimistis dalam IPEX 2022 kali ini, potensi izin prinsip KPR yang bakal diraih sekitar Rp1,5 triliun, dengan perincian KPR non-subsidi Rp900 miliar, KPR subsidi Rp300 miliar dan pembiayaan rumah syariah sebesar Rp300 miliar.
Proyek perumahan yang ditawarkan berlokasi di Jakarta dan kota-kota satelitnya, serta luar kota seperti Bandung dan Surabaya. Pameran ini menawarkan proyek dengan lokasi strategis yang terkoneksi dengan moda transportasi (TOD).
Adapun, pameran IPEX telah digelar sebanyak 24 kali ini menjadi komitmen Bank BTN untuk menyediakan perumahan yang layak melihat angka backlog yang mencapai 12,75 unit.
Angka ini akan terus bertambah, seiring kebutuhan rumah per tahun yang mencapai satu juta unit. Sementara pembangunan rumah yang dapat dipenuhi hanya sekitar 200.000-300.000 unit per tahun.
"Kami menyadari bahwa untuk menyelesaikan beberapa hal terkait perumahan di Indonesia dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak baik dari asosiasi pengembang, perbankan dan regulator," ujarnya.
Di samping itu, Haru menyampaikan pada 2045, Indonesia menargetkan untuk mencapai target zero backlog kepenghunian perumahan (home inhabited) 100 persen dan backlog kepemilikan rumah mencapai 91 persen (home ownership).
Untuk itu, pihaknya mengaku siap untuk menjadi poros penggerak Program Perumahan Nasional di Indonesia dengan 4 langkah strategis. Pertama, mendorong optimalisasi sumber likuiditas program perumahan yang lebih sustain.
Kedua, memastikan ketersediaan supply perumahan dengan mendorong shifting menuju vertical housing diperkotaan. Kemudian, ketiga mengembangkan program pembiayaan yang affordable bagi seluruh kelompok demand. Dan keempat, meningkatkan kolaborasi yang efektif pada pengembangan ekosistem perumahan di Indonesia.
"Bank BTN akan memastikan amanah yang diberikan pemerintah akan dilaksanakan dengan penuh kesungguhan hingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang nyata yaitu dapat memiliki rumah dengan cepat, mudah dan murah," ungkapnya.