Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan China resmi menandatangani sejumlah kerja sama bilateral di bidang ekonomi, maritim, dan perdagangan usai perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali, Rabu (16/11/2022).
Sejumlah naskah kerja sama itu ditandatangani oleh perwakilan dari China seperti Ketua Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Republik Rakyat China, dan Menteri Perdagangan China.
Dari pemerintah Indonesia, penandatanganan kerja sama diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan.
Proses penandatanganan sejumlah kerja sama tersebut turut disaksikan oleh Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping.
Berikut daftar naskah kerja sama bilateral Indonesia dan China:
1. Rencana Kerja Sama Promosi Bersama dalam Kerangka Kerja Poros Maritim Dunia dan Belt and Road Initiative;
2. Memorandum of Understanding (MoU) Pembangunan Bersama Pusat Konservasi, Riset, dan Inovasi Tanaman Obat Indonesia-China;
3. MoU Pelatihan Kejuruan Sektor Industri;
4. MoU Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Digital;
5. Persetujuan Perluasan dan Pendalaman Kerja Sama Bilateral Ekonomi dan Perdagangan Lebih Lanjut.
Sebelumnya, pemimpin kedua negara telah menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan bilateral. Presiden Xi Jinping menyatakan berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia.
"Saya bersedia melakukan komunikasi strategis secara mendalam dengan Bapak Presiden untuk bersama-sama mendiskusikan bagaimana mengembangkan hubungan bilateral ke depan, dan merancang cetak biru pembangunan komunitas senasib sepenanggungan China-Indonesia," ujar Xi.
Untuk diketahui, terdapat berbagai proyek kerja sama strategis antara Indonesia dan China. Contohnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang ditargetkan beroperasi Juni 2023.
"Tadi kita telah melihat penyelesaian Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Saya optimis Kereta Cepat ini dapat beroperasi pada Juni 2023," ujar Jokowi.
Selain Kereta Cepat, Luhut mengungkap terdapat berbagai proyek kerja sama antara kedua negara. Beberapa di antaranya seperti Kawasan Industri Weda Bay, Kawasan Industri Morowali, dan Kawasan Industri Hijau Kalimantan Utara.
"Tsinghua Southeast Asia Center, Two Countries Twin Park, serta beberapa proyek kerja sama lainnya yang akan berdampak sangat signifikan terhadap pembangunan di Indonesia," jelas Luhut.