Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku optimistis proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa segera rampung dan beroperasi pada Juni 2023. Hal itu disampaikan Jokowi pada pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di Bali, Rabu (16/11/2022).
"Tadi kita telah melihat penyelesaian proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Saya optimis Kereta Cepat ini dapat beroperasi pada Juni 2023," kata Jokowi di depan Xi Jinping, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden (Setpres).
Sebelum pertemuan bilateral itu, kedua pemimpin negara juga menyaksikan secara virtual uji coba operasional Kereta Cepat, yang dilaksanakan secara real time di Stasiun Tegalluar, Jawa Barat.
Adapun, Presiden Xi Jinping menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi hasil kerja sama strategis antara kedua negara.
"Semua ini adalah pencapaian nyata yang tidak hanya memberikan kesejahteraan kepada rakyat kedua negara, tetapi juga mendatangkan hasil positif di tingkat regional maupun global dan memberikan teladan bagi sesama negara berkembang untuk solidaritas mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan," kata Xi Jinping.
Selanjutnya, Xi Jinping menyatakan siap untuk melakukan komunikasi strategis secara mendalam dengan Jokowi untuk mengembangkan hubungan bilateral kedua negara.
"Dan juga merancang cetak biru pembangunan komunitas senasib sepenanggungan China-Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meminta Xi Jinping untuk bisa menghadiri langsung peresmian operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Juni 2023.
Luhut mengungkap bahwa progres proyek tersebut sudah mencapai 80,40 persen. Dia juga menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia untuk memastikan penyelesaian proyek tersebut.
"Kami berharap Presiden Xi Jinping bisa menghadiri peresmian operasional Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung pada pertengahan tahun depan bersama Presiden Joko Widodo," ujar Luhut yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Kereta Cepat.
Seperti diketahui, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung molor dari target awal operasi yakni sekitar 2019. Sejumlah faktor mulai dari pandemi Covid-19 sampai dengan tantangan konstruksi menyebabkan proyek molor hingga 2023.
"Saya dan Menteri He Lifeng dari NDRC [National Development and Reform Commission] terus berkoordinasi dengan baik untuk memastikan penyelesaian proyek ini pada pertengahan tahun depan. Ini harus jadi dan tidak boleh mundur. Itu tekad saya pribadi untuk menyelesaikan [proyek] ini," ungkapnya.