Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif mulai Januari hingga Oktober 2022 mencapai US$45,52 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto menyampaikan bahwa surplus neraca perdagangan tersebut meningkat sebesar 47,32 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama pada tahun lalu.
"Jadi, surplus ini sudah lebih besar dari total surplus neraca perdagangan sepanjang 2021,” katanya dalam konferensi pers, Senin (17/10/2022).
Surplus neraca perdagangan sepanjang tahun ini telah melampaui capaian sepanjang 2021 dan lebih dari dua kali lipat capaian 2020. Mengutip data BPS, surplus neraca perdagangan 2020 dan 2021 sebesar US$21,74 miliar dan US$35,33 miliar.
Bila dirinci, nilai ekspor sepanjang Januari hingga Oktober 2022 mencapai US$244,14 miliar, meningkat 30,97 secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Pada periode yang sama, impor mencapai US$198,62 miliar, naik 27,72 persen yoy.
"Surplus neraca perdagangan juga utamanya ditopang neraca komoditas non-migas," katanya.
Secara kumulatif, kata Setianto, neraca perdagangan nonmigas mencatatkan surplus sebesar US$66,41 miliar. Sementara itu, neraca perdagangan migas mencatatkan defisit US$20,89 miliar.
Adapun, angka neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2022 mengalami surplus US$5,67 miliar. Surplus ini lebih besar dari surplus bulanan pada September 2022, sebesar US$4,99 miliar.
Surplus ini didorong oleh nilai ekspor per Oktober 2022 yang mencapai US$24,8 miliar atau naik 0,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm). Sementara, impor Oktober 2022 turun 3,4 persen secara mtm menjadi US$19,14 dari September 2022 yang mencapai US$19,81 miliar.
Surplus Neraca Perdagangan 2015-2022 | |
---|---|
Tahun | Nilai (US$ miliar) |
2015 | 7,59 |
2016 | 8,78 |
2017 | 11,84 |
2018 | -8,69 |
2019 | -3,23 |
2020 | 21,74 |
2021 | 35,33 |
2022* | 45,52 |
*Jan-Okt
Sumber: BPS