Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Global Melemah, Neraca Dagang Diramal Susut US$4,42 Miliar Oktober 2022

Menyusutnya neraca dagang, dipicu oleh aktivitas perdagangan global yang melemah dan meningkatnya risiko resesi global.
Suasana Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Suasana Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, BADUNG - Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan neraca perdagangan Indonesia menyusut menjadi US$4,42 miliar dari US$4,99 miliar pada bulan sebelumnya lantaran aktivitas perdagangan global yang melemah dan meningkatnya risiko resesi global.

“Kami memperkirakan neraca perdagangan Indonesia turun menjadi US$4,42 miliar pada  Oktober 2022 dari US$4,99 miliar pada September 2022,” kata Faisal dalam keterangan resmi, Senin (14/11/2022).

Adapun Badan Pusat Statistik bakal mengumumkan data perdagangan Indonesia Oktober 2022 pada Selasa (15/11/2022).

Lebih lanjut dia menyampaikan, ekspor diperkirakan tumbuh lebih lambat sementara impor cenderung meningkat.

Ekspor diprediksi tumbuh 13,85 persen (year-on-year/yoy) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 20,28 persen.

Faisal menuturkan, penurunan harga minyak sawit, meredanya kenaikan harga batu bara, turunnya harga minyak sawit, meredanya kenaikan harga batu bara, turunnya Baltic Dry Index yang menunjukkan lemahnya volume perdagangan global, dan melambatnya PMI manufaktur di mitra dagang utama merupakan salah satu penyebab menurunnya ekspor pada Oktober 2022.

Sementara untuk impor, Faisal memperkirakan impor Indonesia pada Oktober 2022 akan tumbuh lebih kuat sebesar 26,81 persen yoy dari 22,02 persen pada September 2022.

“Faktor pendukung penguatan tersebut antara lain PMI manufaktur Indonesia yang masih ekspansif, dan potensi impor front-loaded untuk persiapan akhir tahun,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper