Bisnis.com, BADUNG - Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan neraca perdagangan Indonesia menyusut menjadi US$4,42 miliar dari US$4,99 miliar pada bulan sebelumnya lantaran aktivitas perdagangan global yang melemah dan meningkatnya risiko resesi global.
“Kami memperkirakan neraca perdagangan Indonesia turun menjadi US$4,42 miliar pada Oktober 2022 dari US$4,99 miliar pada September 2022,” kata Faisal dalam keterangan resmi, Senin (14/11/2022).
Adapun Badan Pusat Statistik bakal mengumumkan data perdagangan Indonesia Oktober 2022 pada Selasa (15/11/2022).
Lebih lanjut dia menyampaikan, ekspor diperkirakan tumbuh lebih lambat sementara impor cenderung meningkat.
Ekspor diprediksi tumbuh 13,85 persen (year-on-year/yoy) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 20,28 persen.
Faisal menuturkan, penurunan harga minyak sawit, meredanya kenaikan harga batu bara, turunnya harga minyak sawit, meredanya kenaikan harga batu bara, turunnya Baltic Dry Index yang menunjukkan lemahnya volume perdagangan global, dan melambatnya PMI manufaktur di mitra dagang utama merupakan salah satu penyebab menurunnya ekspor pada Oktober 2022.
Baca Juga
Sementara untuk impor, Faisal memperkirakan impor Indonesia pada Oktober 2022 akan tumbuh lebih kuat sebesar 26,81 persen yoy dari 22,02 persen pada September 2022.
“Faktor pendukung penguatan tersebut antara lain PMI manufaktur Indonesia yang masih ekspansif, dan potensi impor front-loaded untuk persiapan akhir tahun,” ujarnya.