Bisnis.com, BADUNG - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meninjau langsung perkembangan proyek pembangunan fasilitas kesehatan dengan nilai investasi sebesar Rp10,2 triliun di sela kegiatannya menghadiri rangkaian kegiatan KTT G20 di Bali.
Didampingi Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said, proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Denpasar, Bali ini diperkirakan dapat menyerap sebanyak 43.647 orang tenaga kerja.
Bahlil dalam kunjungannya menyampaikan, dengan adanya KEK Sanur diharapkan dapat terjadi penghematan devisa dari masyarakat Indonesia, yang awalnya memilih berobat ke luar negeri, kini cukup berobat di negara sendiri.
“KEK Sanur ini memiliki potensi kedepannya sangat bagus. Ini akan menjadi fasilitas kesehatan dengan one stop solution. Masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi berobat ke luar negeri. Apalagi Bali juga menjadi destinasi wisata yang populer di dunia. Selain bisa menghemat devisa, kawasan ini juga berpotensi bisa menambah pemasukan negara melalui sektor pariwisata,” kata Bahlil, Minggu (13/11/2022).
Perlu diketahui, KEK Sanur dirancang menjadi KEK kesehatan dan pariwisata. KEK Sanur ini rencananya akan difasilitasi dengan rumah sakit dan klinik, akomodasi hotel dan MICE, etnomedicinal botanic garden, serta pusat komersial yang rencananya akan menggandeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengisi pusat perbelanjaannya.
Direktur Utama PT HIN Iswandi Said menuturkan, KEK Sanur nantinya memiliki rumah sakit kelas internasional. PT Pertamina Bina Media IHC nantinya akan bekerja sama dengan Mayo Clinic dalam membangun rumah sakit internasional, termasuk juga pelayanan untuk orang tua.
“Selain rumah sakit, kita juga melakukan revitalisasi atau peremajaan pada hotel kita. Hotel kita di sini terkenal dengan tower sepuluh lantai. Satu-satunya tertinggi di Bali, itu tetap kita pertahankan namun kita revitalisasi. Ini diperkirakan akan selesai di Agustus 2023,” jelas dia.