Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ancaman Krisis Pangan, Mentan Syahrul Minta Negara G20 Tak Batasi Ekspor

Mentan Syahrul Yasin Limpo meminta negara G20 tidak menutup diri atau membatasi ekspornya guna mencegah krisis pangan global.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat dijumpai di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Rabu (24/8/2022) - BISNIS/Ni Luh Anggela 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat dijumpai di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Rabu (24/8/2022) - BISNIS/Ni Luh Anggela 

Bisnis.com, BADUNG – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta negara G20 untuk menguatkan ketahanan pangan bersama sebagai pilar utama kemanusiaan dunia dengan tidak menutup diri melalui pembatasan ekspor.

Menurut Syahrul, sektor pangan sangatlah penting dan tidak boleh terhambat hanya karena kepentingan negaranya sendiri.

"Pangan adalah human right. Oleh karena itu tidak boleh ada negara di G20 ini menutup diri atau membatasi ekspornya atau memproteksi hanya kepentingan nasional karena kita sudah menyepakatinya," kata SYL saat menjadi pembicara pada Global Food Security Forum di Bali, Minggu (13/11/2022).

Mentan SYL mengungkapkan bagi Indonesia ada tiga hal penting yang menjadi fokus utama dalam mengantisipasi krisis pangan dunia. Pertama, mempromosikan sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Kedua, mempromosikan perdagangan pertanian yang terbuka dan non-diskriminatif, serta ketiga memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan yang ada.

Terakhir, SYL mengatakan bahwa sektor pangan sesuai kesepakatan yang ada merupakan sektor super prioritas yang harus dikelola bersama dan berkelanjutan. Oleh karena itu, anggaran di semua negara juga harus dinaikkan untuk mendukung ketersediaannya.

"Kalau kita bicara konteks global, mapping kita terhadap yang mana negara-negara yang bersoal pangannya harus bisa kita pastikan untuk melakukan langkah seperti apa subjeknya, objeknya dan metodologi yang dipakai untuk membantu mereka yang sorted di bidang pangan," ujarnya.

Bahkan Mentan Syahrul menyampaikan bahwa stok beras Indonesia saat ini berada di angka 10,2 juta ton dan siap bila mana harus memasok ke negara yang sorted atau kekurangan seperti Afrika. 

Indonesia sendiri saat ini telah berusaha menjaga ketahanan pangan nasional melalui program food estate, cadangan beras pemerintah (CBP), dan pengadaan cadangan pangan pemerintah (CPP).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, yang juga mendapat mandat menggarap food estate mengajak pemimpin dunia bersatu pada dalam mengatasi krisis global yang tengah terjadi, termasuk dalam menyelesaikan masalah pangan di mana kelaparan akut melanda berbagai negara disebabkan salah satunya karena konflik antarnegara yang terjadi saat ini.

"Memecahkan kerawanan pangan, ya, soal bibit, soal teknologi, soal ini itu. Tetapi, yang lebih penting adalah kesatuan, kekompakan, kemampuan antar elite nasional dan internasional untuk bekerja sama," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan forum ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai ketahanan pangan dari sudut pandang Indonesia dan dunia, mengingat tujuan paling penting saat ini adalah ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan di dunia.

"Tujuan kita menyediakan pangan bagi 8 miliar orang di dunia. Namun, tantangannya adalah ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan. Tantangannya adalah hanya beberapa negara yang memiliki kecukupan pasokan protein dan kalori. Itulah tantangan kita untuk bisa mencapai target nol kelaparan, yang merupakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan [Sustainable Development Goals/SDGs] nomor 2, sebuah tujuan yang harus kita cita-citakan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper