Bisnis.com, JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mengungkap adanya permintaan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memajukan tanggal operasi Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dari Juli 2023 ke Juni 2023.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan bahwa moda kereta ringan itu ditargetkan sebelumnya untuk beroperasi 12 Juli 2023. Namun, pemerintah meminta target pengoperasian maju lebih awal.
"[LRT Jabodebek] insyaallah Juni 2023. [Sebelumnya] 12 Juli 2023, diminta Menhub maju ke Juni itu sedang disiapkan. Ini tahap persiapannya, langsung komersial ada pengujiannya dua sampai tiga bulan," terang Entus di DPR kemarin, Rabu (9/11/2022).
Sebelumnya, LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada 2022. Namun, sejumlah faktor menyebabkan Proyek Strategis Nasional (PSN) itu molor sampai bengkak pada sisi biaya proyeknya.
Berdasarkan catatan operator LRT Jabodebek, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, estimasi cost overrun sebesar Rp2,6 triliun. Angka tersebut meliputi peningkatan biaya praoperasi dan biaya Interest During Construction (IDC).
KAI mencatat nilai proyek LRT bengkak menjadi total Rp32,5 triliun (sebelumnya Rp29,9 triliun).
Baca Juga
"[Cost overrun] di proyek selalu ada. Tidak besar dibandingkan dengan nilai proyeknya. Kita selesaikan dahulu pekerjaannya," lanjut Entus.
Pada Juli 2022, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyampaikan bahwa proyek LRT Jabodebek harus molor lagi setelah review konsultan terhadap sistem pengoperasian tanpa masinis (driverless) dinilai masih butuh persiapan lebih matang.
Oleh sebab itu, LRT Jabodebek baru akan bisa mengangkut penumpang pada sekitar pertengahan tahun depan.
"Memang ini penting sekali untuk memberikan lebih banyak waktu karena setelah dilakukan review oleh konsultan, kita masih membutuhkan waktu untuk penyiapan dari sisi organisasi, SDM, serta kompetensinya," terang Adita melalui rekaman video kepada Bisnis.com, Rabu (20/7/2022).