Bisnis.com, JAKARTA — PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) merespons permintaan pemadaman siaran televisi analog atau analog switch off (ASO) yang diminta oleh Menko Polhukam Mahfud MD. MNCN bakal menghentikan siaran analognya di Jabodetabek, namun secara bersamaan akan menggugat secara perdata keputusan tersebut.
Berita tentang Hary Tanoe pasang kuda-kuda ke meja hijau karena kebijakan tv analog menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Sabtu (5/11/2022):
1. Kuda-kuda Hary Tanoe ke Meja Hijau
Emiten media, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) merespons permintaan pemadaman siaran televisi analog atau analog switch off (ASO) yang diminta oleh Menko Polhukam Mahfud MD.
MNCN bakal menghentikan siaran analognya di Jabodetabek, namun secara bersamaan akan menggugat secara perdata keputusan tersebut.
Presiden Direktur Media Nusantara Citra Hary Tanoesoedibjo (HT) dalam unggahan Instagram centang birunya @hary.tanoesoedibjo memberikan keterangan mewakili MNC Group atau RCTI, MNCTV, INews, dan GTV.
2. Berharap Berkah Perjodohan di Pameran Industri Pertahanan
Industri pertahanan Indonesia ditargetkan masuk top 50 dunia pada 2024. Untuk mendukung hal itu, balai-balai perindustrian memamerkan sederet hasil riset dan pengembangan di pameran Indo Defence 2022, 2-5 November di Jakarta.
Indo Defence Expo and Forum 2022 merupakan ajang pameran teknologi produk pertahanan terbesar di Asean yang digelar setiap 2 tahun sekali. Pada tahun ini, Indo Defence diikuti sebanyak 905 peserta dari 59 negara, yang mana sebanyak 154 di antaranya merupakan industri pertahanan asal Indonesia.
Berbeda dengan sebelumnya, penyelenggaraan Indo Defence 2022 tahun ini dilaksanakan di tiga lokasi, yakni JIexpo Kemayoran sebagai pusat aktivitas, kemudian di Pangkalan TNI AL Pondok Dayung dan Apron Selatan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma.
Indo Defence 2022 merupakan penyelenggaraan yang ke-9 sejak dimulai pada 2004. Dalam event ini juga diselenggarakan Indo Aerospace ke-7 sejak 2008 dan Indo Marine ke-6 sejak diselenggarakan pertama kali pada 2010.
3. Uji Tangguh Ekspor Sawit Kala Terancam Resesi
Di tengah ancaman resesi pada 2023, kinerja ekspor Tanah Air diproyeksi masih kompetitif yang didukung oleh prospek harga crude palm oil (CPO) yang berada pada level tinggi sehingga mampu menopang kinerja dagang.
Mengacu data Badan Pusat Statistik pada Oktober 2022, surplus neraca dagang RI terjadi selama 29 bulan berturut-turut dengan nilai akumulasi mencapai US$39,87 miliar atau melampaui surplus neraca dagang pada puncak boom komoditas pada 2011.
Meskipun harus menghadapi ancaman resesi, komoditas CPO masih dianggap tahan banting terhadap sentimen itu akibat keseimbangan permintaan dan pasokan. Apalagi, Indonesia sebagai salah satu produsen sawit terbesar memiliki pasokan kokoh yang didukung oleh insentif seperti tarif 0 bea ekspor.
Sementara produsen sawit terbesar lainnya, dari negara tetangga, Malaysia menghadapi tantangan dari sisi keterbatasan SDM perkebunan sehingga turut memoles prospek harga CPO tahun depan kendati tak setinggi pada tahun ini.
4. Kala 10 Pabrikan Rokok Elektrik Jajaki Investasi
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan sebanyak 10 produsen rokok elektrik sedang dalam penjajakan investasi di Indonesia. Pelaku industri meminta sejumlah kemudahan, termasuk relaksasi tarif cukai pada 2023.
“Ada beberapa produsen rokok elektrik yang berminat investasi di Indonesia. Sepengetahuan kami, ada sekitar 10 perusahaan yang sedang dalam tahap penjajakan,” kata Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin, Edy Sutopo di Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Edy menilai potensi bisnis rokok elektrik yang terus berkembang menjadi peluang bagi para produsen rokok untuk menyuntikkan modalnya di sektor tersebut. Tren rokok elektrik diperkirakan muncul di Indonesia sejak 2010, dan semakin marak pada empat tahun kemudian.
5. Kepul Laba Emiten Rokok Bakal Kian Memudar
Kinerja bisnis emiten rokok di tahun-tahun mendatang bakal makin berat, sebab pemerintah telah resmi menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok rata-rata 10 persen pada 2023 dan 2024. Margin keuntungan emiten rokok pun berpotensi makin tergerus.
Kenaikan tarif CHT dalam beberapa tahun terakhir, terutama di tengah era pandemi, terbukti telah memukul kinerja emiten rokok dengan cukup berat, terutama emiten rokok papan atas. Meski tidak sampai rugi, emiten rokok jelas mengalami penurunan profitabilitas.
Di periode pemulihan pascapandemi tahun ini, peningkatan volume dan nilai penjualan mulai terjadi, terefleksikan pada pendapatan yang meningkat. Namun, kenaikan beban usaha, termasuk pajak dan cukai, memberatkan profitabilitas mereka, sehingga labanya justru tergerus.
PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), misalnya, berhasil mengerek pendapatannya pada periode 9 bulan 2022 sebesar 15 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp83,4 triliun. Namun, laba bersihnya justru tergerus 11,75 persen YoY menjadi tinggal Rp4,9 triliun.