Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow! RI Ternyata Mampu Produksi Drone 'Bunuh Diri' Kamikaze

Dalam gelaran Indo Defence 2022, holding industri pertahanan pelat merah, Defend ID memamerkan produk drone canggih yang siap digunakan untuk perang.
Drone Kamikaze yang dijuluki Rajata produksi PT Dahana.
Drone Kamikaze yang dijuluki Rajata produksi PT Dahana.

Bisnis.com, JAKARTA - Industri pertahanan dalam negeri rupanya telah mampu mengembangkan pesawat tanpa awak atau drone canggih yang digunakan untuk kebutuhan militer.

Anggota holding industri pertahanan pelat merah, Defend ID bahkan telah mampu memproduksi drone kamikaze 'bunuh diri' yang dijuluki Rajata. Drone yang diproduksi oleh PT Dahana ini menjadi senjata penghancur berteknologi tinggi yang dapat dikendalikan secara otomatis tanpa dikendalikan.

Rajata merupakan teknologi baru dan pertama di Asia Tenggara yang dapat dibekali warhead asap maupun warhead live atau bahan peledak.

Teknologi yang dimiliki Rajata memungkinkan personel yang menggunakannya dapat menghancurkan target tanpa diketahui musuh.

"Drone Kamikaze itu 82 persen TKDN-nya [tingkat komponen dalam negeri] ," jelas Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin kepada Bisnis, Rabu (2/11/2022).

Sebelumnya, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana Suhendra Yusuf RPN menyebut bahwa Rajata dapat menjadi salah satu alternatif solusi penggunaan rudal karena nilainya yang lebih ekonomis, serta memiliki tingkat akurasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan roket.

Drone tersebut berpotensi untuk digunakan di seluruh matra pertahanan TNI, seperti penggunaan oleh pleton matra darat di setiap perbatasan Indonesia, pada kapal laut milik TNI AL, ataupun pada pesawat TNI AU sebagai senjata.

Rajata nantinya akan bersaing dengan pesawat tanpa awak lain, seperti Kalashnikov milik Rusia, Warmate Polandia, Switchblade Amerika, dan Hero-30 Israel. 

Selain itu, PT Len Industri (Persero) juga telah memproduksi Weaponize Drone yang merupakan sebuah produk bidang Unmanned Aerial System hasil pengembangan PT Len bersama Balitbang Kemhan.

Produk ini dikembangkan untuk melakukan misi khusus pengintaian dan kombatan yang dilengkapi bom 60 mm dan juga senapan serbu 5,56 mm.

"Drone ini [Weaponize Drone] TKDN-nya 69 persen," kata Bobby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper