Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan Menkeu AS Sarankan The Fed Tak Hentikan Siklus Kenaikan Suku Bunga, Ini Sebabnya

Mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers mengatakan rencana The Fed memberi jeda terhadap laju kenaikan suku bunga acuan dengan segera dinilai salah arah.
Mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers./Bloomberg
Mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers mengatakan rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) memberi jeda terhadap laju kenaikan suku bunga acuan dengan segera dinilai salah arah.

Guru Besar di Harvard Kennedy School tersebut memaparkan bahwa sejarah menunjukkan The Fed menghetikan kebijakan pengetatan terlalu cepat merupakan langkah yang salah. Pendapatnya ini juga sejalan dengan konsensus ekonom yang memiliki rekam jejak.

"Apakah ada yang benar-benar percaya bahwa menaikkan suku bunga di atas level 4 persen akan menekan inflasi inti dari jauh di atas 6 persen menjadi di bawah 2 persen?" ungkapnya di akun Twitter @LHSummers, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (2/11/2022).

Menurutnya, Federal Reserve harus tetap pada jalur kenaikan suku bunga saat ini dan kemudian mengevaluasi berbagai hal sebelum mengubah laju kebijakan.

Dia menjelaskan, ketika The Fed bersiap untuk bertemu, ada satu suara yang berkembang-baik di antara tokoh-tokoh politik dan ekonom, bahwa The Fed harus berhenti segera karena takut mereka akan menyeret ekonomi ke dalam resesi, mengingat respons kebijakan moneter yang tertinggal. Saran seperti ini sangat salah arah, lanjutnya.

"Sejarah menunjukkan bahwa sekali naik tinggi, inflasi sangat sulit untuk diturunkan. Sebagian besar upaya untuk menghentikan inflasi telah gagal di negara -negara industri," katanya. 

Dia menilai jika The Fed tidak meneruskan ekspektasi pasar saat dengan menaikkan suku bunga acuan mendekati 5 persen, pasar dan investor lain akan melihat sikap ini sebagai sebuah pelonggaran.

Seperti diketahui, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan para pejabat The Fed berkomitmen kuat untuk menahan laju inflasi.

Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung 20-21 September 2022 memutuskan kenaikan kisaran suku bunga acuan Fed Fund Rate 75 basis poin menjadi 3 – 3,25 persen.

Suku bunga acuan ini merupakan yang tertinggi sejak sebelum krisis keuangan 2008, dan naik dari mendekati nol pada awal tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper