Bisnis.com, JAKARTA — Bisnis kuliner di Tanah Air dinilai masih menjanjikan. Proyeksi itulah yang mengantarkan PT Sambal Bakar Indonesia, pengelola brand Sambal Bakar Indonesia berhasil meraih pendanaan awal atau pre-seed funding senilai US$1 juta atau setara dengan Rp15 miliar (kurs Rp 15.000/US$).
Sambal Bakar Indonesia adalah restoran yang hadir dari selebgram bernama Benjamin Master Adhisurya atau biasa disapa Iben Ma, sang pemilik. Bisnis rumah makan ini baru dibuka pada Juli 2022.
Restoran khas Indonesia ini juga terhitung menjadi rumah makan unik pertama yang mendapatkan pendanaan awal US$1 juta dari investor private investment. Pendanaan pre-seed ini biasa diartikan sebagai tahap pendanaan awal startup.
Iben Ma mengatakan, pendanaan ini akan digunakan untuk memperluas pengembangan produk, layanan, serta basis pelanggan. Dana ini juga akan dialokasikan untuk pengembangan SDM berkualitas dan peningkatan daya saing di pasar.
Strategi jangka pendek, katanya, akan dilakukan dengan memperluas layanan dan mengembangkan bisnis secara terstruktur dan masif di area Jabodetabek dengan membuka 8 outlet tahun ini dan 30 outlet di tahun depan. Untuk jangka panjang, perusahaan akan menghadirkan produk khas Indonesia yang baru, unik, menarik, dan otentik ke para pelanggan.
“Kami juga akan menghadirkan produk dalam kemasan yang dapat ditemukan pada minimarket di seluruh Indonesia agar konsumen dapat lebih mudah menikmati produk dari brand Sambal Bakar serta perluasan bisnis di seluruh Indonesia dan mancanegara.” kata Iben Ma di Jakarta, Sabtu (29/10/2022).
Baca Juga
Sebelum mendapatkan pendanaan awal ini, dia menjelaskan bahwa selama ini perusahaan mengandalkan strategi bootstrapping atau ekspansi dengan memanfaatkan modal dari satu pihak, baik itu pendiri (founder) maupun pemilik (owner) untuk membuka produk dan layanan pertama.
Iben Ma menjelaskan, tujuan jangka pendek, periode di bawah tiga tahun, yakni target pembukaan outlet sebanyak 150 gerai di seluruh Indonesia. Tujuan jangka panjang, di atas 10 tahun, yakni membidik target 500 outlet di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
“Kami akan menerapkan sistem operasional layaknya fast food global brand untuk meningkatkan pelayanan dan standardisasi produk di seluruh restoran kami. Kami yakin makanan Indonesia dapat bersaing secara global maupun dengan brand global di tanah air dan menjadi market leader di antara brand global tersebut.” kata Iben.
Dia bahkan berharap, nantinya perusahaan kuliner Indonesia ini akan bisa menjual sahamnya ke publik lewat mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Sebagai perusahaan Indonesia yang membawa nilai-nilai kultur asli, melalui produk dan layanan, menjadi perusahaan terbuka lewat IPO adalah mimpi bersama, agar masyarakat dapat berkontribusi terhadap karya lokal sehingga kami dapat bersaing dan menjadi market leader dengan brand mancanegara yang hadir di market,” kata pria yang punya followers Tiktok mencapai 9,2 juta ini.
Namun Iben juga memaparkan tantangan di bisnis kuliner. Saat ini market share kuliner masih didominasi banyak global merek di pasar Indonesia. Namun sejak tiga tahun terakhir, banyak bermunculan brand Indonesia dengan kualitas dan kuantitas yang dapat bersaing di pasar.