Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir belum bisa merespons soal wacana akuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) oleh Pemprov DKI Jakarta melalui PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
“Belum diskusi jadi saya enggak bisa ngomong yang belum diskusi,” katanya seperti dilansir dari Tempo, Sabtu (29/10/2022).
Dia menuturkan rencana akuisisi atau merger harus dihitung secara matang karena semuanya bakal digabungkan. Langkah tersebut bakal berpengaruh terhadap tarif KRL.
“Mau enggak [tarif keretanya naik]? Itu poinnya,” ujarnya.
Erick berpendapat saat ini dunia sedang menghadapi perubahan pasokan, sehingga pemerintah tidak bisa bermain hanya dari daya beli masyarakat. Terlebih, pertumbuhan ekonomi Indonesia mayoritas berasal dari konsumsi domestik.
“Kalau kita terus tekan, daya belinya enggak ada, bahaya dong, itu yang harus dihitung,” ujarnya.
Baca Juga
Kendati demikian, dia menilai PT MRT Jakarta (Perseroda), PT LRT Jakarta, dan KCI bisa disinergikan.
“Kita sangat terbuka, tapi kan kalau kita mencontoh Singapura atau Inggris itu ada satu payung yang tidak terpisah antara pemerintah pusat dan daerah. Itu yang sedang dibicarakan supaya maksimal, ada aset Pemprov dan BUMN yang bersebelahan kenapa enggak disinergikan,” katanya.
Hal itu juga sempat dibicarakan Erick dengan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang mengunjungi Kementerian BUMN pada 19 Oktober 2022. Salah satunya adalah soal adanya persepsi yang seakan-akan Pemerintah Pusat akan meninggalkan DKI Jakarta karena ingin memindahkan ibu kota baru.
Dia menegaskan DKI Jakarta tetap akan dibangun kendati pemerintah sedang fokus menggarap IKN. “Salah satu pertemuan dengan Pak Heru juga membahas bisa enggak konsolidasi beberapa aset pemerintah pusat dan pemerintah daerah, misalnya antara MRT, LRT, dan Commuter Line, itu kan bisa disinergikan.”