Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan akan segera membuka pelelangan proyek jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Herry Trisaputra Zuna mengatakan lelang jalan non-tol tersebut akan segera dilakukan tepatnya pada minggu ketiga November 2022.
"Insyaallah nanti minggu ketiga November akan diumumkan pelelangannya dimulai dengan prakualifikasi," kata Herry di Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Skema pembiayaan yang digunakan untuk pembangunan jalan tersebut akan menerapkan Kerja Sama Permerintah Badan Usaha (KPBU) dengan pengembalian investasi berupa availability payment (AP).
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan PUPR Reni Ahiantini menjelaskan penggunaan skema KPBU ruas Jayapura-Wamena hanya untuk segmen Memberamo-Elelim yang terbentang sepanjang 50,14 km.
"Ruas Jayapura-Wamena itu terdiri dari berbagai macam mekanisme pendanaan, jadi ada APBN, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan KPBU," jelasnya.
Namun, untuk lelang di bulan November nanti hanya untuk segmen Memberamo-Elelim yang menggunakan skema KPBU. Terkait pembebasan lahan, Reni menegaskan bahwa hal tersebut telah diselesaikan, karena proyek tersebut merupakan jalan eksisting berupa jalan pada perkerasan.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan jalan Trans Papua ruas Jayapura-Wamena segmen Memberamo-Elelim dibutuhkan biaya investasi Rp3,52 triliun dengan biaya konstruksi sebesar Rp2,61 triliun.
Berdasarkan studi kelayakan proyek, Jalan Mamberamo-Elelim memiliki economic internal rate of return (EIRR) sebesar 24,32 persen dengan masa konsensi 15 tahun yang terdiri atas 2 tahun masa kontruksi dan 13 tahun masa layanan.
Reni menuturkan rencana proyek pembangunan Jalan Trans Papua Mamberamo-Elelim merupakan major project dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Jalan tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan Kota Jayapura dengan 8 Kabupaten di daerah Pegunungan Tengah Papua.
Ruas jalan tersebut juga menjadi bagian penting dari terhubungnya dua Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yaitu adalah PKN Timika dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Jayapura, serta mendorong untuk membangkitkan ekonomi di Pegunungan Tengah Pronvisi Papua.
Secara teknis, berdasarkan hasil kajian Kementerian PUPR ruas tersebut didesain untuk kecepatan maksimal 40 km per jam dengan lebar jalan minimal 11 m dengan lajur 2x3,5 m. Jalan tersebut nantinya juga akan memiliki 17 jembatan.