Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang RDG BI, Pengusaha Minta Suku Bunga Acuan Tidak Naik Lagi

Pengusaha berharap Bank Indonesia tidak lagi menaikan suku bunga acuan pada Oktober 2022. Ini alasannya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), pengusaha berharap Bank Indonesia tidak lagi menaikkan suku bunga acuan yang saat ini sudah berada di level 4,25 persen.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani mengatakan nilai suku bunga saat ini sudah di ambang cukup bagi pengusaha. Apabila lebih dari 4,25 persen, dikhawatirkan akan berdampak pada kinerja usaha yang saat ini sudah tertekan akibat permintaan ekspor yang menurun.  

“Kita berharapnya tidak naik lagi, ini sudah cukup. Nanti biaya modalnya naik juga, situasinya lagi nggak bagus juga, ekspor lagi drop,” kata Hariyadi, Rabu (19/10/2022). 

Dari konsensus ekonom, BI diperkirakan akan kembali mengatrol suku bunga acuan hingga mencapai 4,5 persen - 4,75 persen dalam RDG BI bulan ini.

Naiknya suku bunga acuan itu besar kemungkinan akan ditransmisikan oleh pelaku perbankan dalam bentuk penyesuaian bunga simpanan maupun bunga kredit. Hal itu lah yang dikhawatiran pengusaha, karena kenaikan suku bunga acuan akan menyebabkan suku bunga di perbankan ikut terkerek naik di tengah kondisi perdagangan yang tidak baik. 

Hariyadi menyampaikan saat ini pasar ekspor sedang menurun, salah satunya untuk produk tekstil dan sepatu yang pemesanannya turun hingga 50 persen akibat kondisi ekonomi global. 

“Kalau bisa ya jangan ada kenaikan lagi dari BI. Kemarin kami masih support, naik gapapa di 4,25 [persen]. Sekarang situasi market-nya, terutama ekspor lagi nggak bagus, yang bagus hanya sektor tertentu seperti minyak sawit dan batu bara,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21-22 September 2022 memutuskan kenaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen.

Sejalan dengan keputusan ini, BI menetapkan suku bunga deposit facility sebesar 50 basis poin menjadi 3,5 persen dan suku bunga lending facility menjadi 5,0 persen. Adapun, pada hari ini Bank Indonesia akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan BI-7DRR untuk Oktober 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper