Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan Pertemuan Ke-4 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 akan membahas risiko stagflasi yang saat ini menjadi ancaman negara-negara di dunia.
"Kita mengatasi secara bersama koordinasi dunia di antara G20 untuk mitigasi risiko stagflasi," kata Perry seperti dilansir Antara, Kamis (13/10/2022).
Dia memastikan koordinasi kebijakan makro dan moneter yang sedang menjadi pembahasan akan terus dilakukan untuk mencegah pelemahan ekonomi. Tujuannya agar kondisi ekonomi tidak disertai dengan kenaikan harga atau inflasi yang dapat memberatkan masyarakat.
Selanjutnya, ujar Perry, forum FMCBG G20 akan membahas mitigasi risiko dari efek pandemi Covid-19 terhadap berbagai dunia usaha. Hal tersebut juga mencakup adanya pembahasan mengenai kerja sama dalam bidang pembayaran antarnegara dan mata uang digital bank sentral (CBDC).
"Agenda lainnya adalah inklusi keuangan, pembiayaan hijau, serta perpajakan internasional yang sudah menjadi pembahasan utama selama tiga pertemuan FMCBG Presidensi G20 Indonesia 2022," jelasnya.
Perry juga memastikan Presidensi G20 Indonesia terus menyuarakan pentingnya kerja sama serta kesepahaman di tengah berbagai risiko yang dapat mengganggu potensi perekonomian dunia.
Menurutnya, sudah banyak kemajuan yang didapat dari kegiatan FMCCBG G20 sebelumnya.
"Kebersamaan di G20 menjadi penting karena penanganan kebijakan makro ekonomi global saat ini banyak memperlihatkan kemajuan, terutama untuk mitigasi risiko dalam jalur keuangan," imbuhnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa perekonomian global saat ini menghadapi risiko yang semakin meningkat. Menurutnya, ekonomi dunia saat ini dalam bahaya.
Hal ini disampaikannya saat membuka pertemuan keempat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers and Central Bank Governor/FMCBG) G20 di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (13/10/2022).
Sri Mulyani menjelaskan risiko yang dihadapi saat ini diantaranya laju inflasi yang tinggi, krisis energi dan pangan, risiko perubahan iklim, hingga permasalahan geopolitik.
“Saya tidak berpikir berlebihan untuk mengatakan bahwa dunia dalam keadaan bahaya,” katanya di depan delegasi G20, Kamis (13/10/2022).
Dalam FMCBG di Washington DC, sejumlah menteri keuangan maupun gubernur bank sentral G20 menghadiri pertemuan secara langsung yang sudah dilaksanakan selama empat kali pada Presidensi G20 Indonesia 2022 untuk merumuskan sejumlah pandangan.
Pertemuan pertama FMCBG pada Presidensi G20 Indonesia berlangsung pada Februari 2022 di Jakarta dan pertemuan ketiga pada Juli 2022 berlangsung di Nusa Dua, Bali.