Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Amman Mineral: Rendahnya Serapan Domestik Jadi Isu Besar Hilirisasi Tembaga

Produksi katoda tembaga diperkirakan mencapai 1,1 juta ton pada 2025. Namun, permintaan katoda tembaga dalam negeri baru mencapai kisaran 300.000 ton saat itu.
Presiden Direktur Amman Mineral, Rachmat Makkasau memberikan pemaparan dalam CEO Forum Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) yang bertajuk ‘The Depiction of the Indonesian Mining Industry 2020 and Beyond from the CEO’s Perspective’ di Hotel Fairmont, Jakarta (20/2)./ Bisnis - Yanita Patriella
Presiden Direktur Amman Mineral, Rachmat Makkasau memberikan pemaparan dalam CEO Forum Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) yang bertajuk ‘The Depiction of the Indonesian Mining Industry 2020 and Beyond from the CEO’s Perspective’ di Hotel Fairmont, Jakarta (20/2)./ Bisnis - Yanita Patriella

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha tambang menilai masih rendahnya kemampuan industri hilir untuk menyerap hasil pengolahan dan pemurnian konsentrat tembaga menjadi tantangan dalam pemenuhan kewajiban hilirisasi.

President Director PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) Rachmat Makkasau memperkirakan 70 persen produksi katoda tembaga hasil pemurnian dari smelter domestik akan diekspor pada 2025 mendatang. Rachmat beralasan industri hilir baru mampu menyerap 30 persen dari kapasitas produksi katoda tembaga di dalam negeri.

“Ini akan menjadi isu yang cukup besar karena semuanya akan kita ekspor di 2025, karena serapannya baru 30 persen sisanya 70 persen produk akan diekspor dan dinikmati oleh negara lain,” kata Rachmat dalam acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Rabu (12/10/2022).

Di sisi lain, Racmat mengatakan, investasi pembangunan smelter mineral dan logam di dalam negeri cukup tinggi untuk memenuhi kewajiban hilirisasi pemerintah. Hanya saja, Rachmat menyayangkan, mineral logam hasil pemurnian itu justru mesti diekspor dalam jumlah yang signifikan mendatang.

“Investasi pembangunan smelter tembaga cukup tinggi, nilai tambah yang didapatkan hanya sekitar 5 sampai 7 persen, sangat kecil,” kata dia.

Berdasarkan hitung-hitungan Amman Mineral, smelter domestik akan mulai memproduksi 1,1 juta ton katoda tembaga pada 2025 mendatang. Proyeksi itu berasal dari target commercial operation date (COD) dari smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Amman Mineral yang dipatok efektif pada akhir 2024.

Sementara itu, permintaan katoda tembaga domestik saat itu baru mencapai di kisaran 300.000 ton. Malahan potensi serapan permintaan industri hilir dipastikan masih bergerak lamban pada 2030 dan 2040 di angka masing-masing 575.000 ton dan 1 juta ton.

“Kapasitas produksi akan penuh di 2025 kita akan kelebihan katoda tembaga untuk konsumsi dalam negeri sekitar 70 persen ini akan jadi isu, jangan harap perusahaan tambang melakukan downstream,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan nilai tambah dari program hilirisasi produk tambang mentah belakangan sudah menunjukkan hasil yang positif. Selain neraca dagang yang berbalik positif dengan sejumlah mitra kuat, pendapatan negara dari sektor pertambangan juga makin besar pada tahun ini.

Jokowi memastikan nilai tambah itu berpotensi untuk terus tumbuh seiring dengan target sejumlah pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan mineral logam atau smelter besar yang diharapkan rampung pada 2024.

Misalkan, Jokowi mencontohkan, pengerjaan untuk smelter konsentrat tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur yang pengerjaannya belakangan dipercepat selepas pelandaian pandemi tahun ini.

“Setelah Gresik beroperasi akan kelihatan berapa nilai tambah dari copper yang sudah lebih dari 50 tahun kita ekspor mentahan, begitu juga dengan bauksit akan muncul angka-angka di atas US$30 miliar entah dari nikel, tembaga bauksit saya pastikan itu,” kata Jokowi dalam sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Jakarta, Rabu (7/9/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper