Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Smelting Naikkan Kapasitas Produksi Smelter Tembaga Jadi 342.000 Ton

PT Smelting meningkatkan kapasitas produksi smelter tembaga menjadi 342.000 ton.
Pekerja beraktivitas di kawasan pabrik PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, Jumat (17/3)./Antara-Zabur Karuru
Pekerja beraktivitas di kawasan pabrik PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, Jumat (17/3)./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA - PT Smelting kembali meningkatkan kapasitas produksi smelter tembaganya. Peningkatan kapasitas dilakukan sebesar 30 persen dari yang sebelumnya 300.000 ton menjadi 342.000 ton katoda tembaga per tahun.

Adapun, groundbreaking pembangunan ekspansi pabrik berlangsung di Gresik, Jawa Timur, Sabtu, 19 Februari 2022. Peletakan batu pertama smelter tembaga pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Komersial Irjuniawan PT Smelting P Radjamin mengatakan peningkatan kapasitas produksi pabrik tersebut ditargetkan rampung dalam waktu 2 tahun.

"Ditargetkan pembangunan selesai sebelum akhir Desember 2023," katanya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Sabtu (19/2/2022).

Selama ini, PT Smelting mengolah konsentrat tembaga hasil tambang PT Freeport Indonesia di Papua. PT Smelting mempunyai tiga pabrik, terdiri dari pabrik peleburan (smelter), pabrik pemurnian (refinery) dan pabrik asam sulfat.

Dengan pembangunan ekspansi pabrik kali ini, berarti PT Smelting telah empat kali melakukan peningkatan kapasitas produksi. Tahap pertama, kapasitas produksi katoda tembaga hanya 200.000 ton per tahun.

Pada tahun 2004, ekspansi pertama dilakukan dengan menambah kapasitas produksi katoda tembaga menjadi 255.000 ton per tahun. Berikutnya, pada 2006 ditingkatkan lagi menjadi 270.000 ton. Ekspansi ketiga pada 2009 menjadi 300.000 ton per tahun.

Dengan pembangunan pabrik baru ini, PT Smelting yang semula hanya mengolah 1 juta ton konsentrat tembaga per tahun, akan meningkat menjadi 1,3 juta ton konsentrat per tahun.

“Pekerjaan ekspansi kali ini untuk manambah pabrik asam sulfat baru. Juga menaikkan kapasitas beberapa peralatan di smelter dan menambah jumlah sel elektrolisa di refinery,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper