Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos IBC Ungkap Progres Pabrik Baterai EV LG-Hyundai di Karawang

Pabrik baterai kendaraan listrik (EV) PT HKML Battery Indonesia di Karawang, Jawa Barat, ditargetkan mulai berproduksi pada April 2024.
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) melaporkan kemajuan pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik (EV) PT HKML Battery Indonesia di Karawang, Jawa Barat, sudah mencapai 40 persen hingga saat ini.

Direktur Utama PT IBC Toto Nugroho menargetkan pabrik hasil investasi antara konsorsium Korea Selatan, LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group dengan IBC itu dapat mulai produksi atau commercial operation date (COD) pada April 2024 mendatang.

“Pembangunan pabrik cukup progresif sudah hampir 40 persen, 2024 benar-benar sudah akan produksi,” kata Toto saat acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022).

Nantinya, pabrik baterai listrik dengan kapasitas awal produksi yang dipatok 10 gigawatt per hour (GWh) itu akan langsung terintegrasi dengan mobil listrik rakitan di dalam negeri termasuk milik Hyundai.

Selain itu, Toto menargetkan, pabrik itu ikut menunjang rantai pasok baterai sel yang sejauh ini belum dapat diproduksi di dalam negeri.

“Sehingga baterai sel kalau kita sudah bisa dapatkan di dalam negeri 100 persen kita bisa buat baterai sudah diujicoba dan siap diprototipe,” kata dia.

Seperti diketahui, baterai yang diproduksi secara massal di pabrik ini akan menerapkan teknologi generasi terbaru LG Energy Solution yang berbasis nikel, kobalt, mangan, dan aluminum (NCMA). Produk tersebut akan dipasang di berbagai kendaraan dengan platform eksklusif Hyundai-Kia mulai 2024.

Chairman Hyundai Motor Group (HMG) Chung Euisun menambahkan proyek ini akan mengembangkan industri material sebagai hilir dari kendaraan listrik. Jika pabrik ini beroperasi, nantinya akan turut mendukung bisnis sistem baterai, kendaraan listrik, dan infrastruktur pengisian daya terkait pabrik mobil jadi dari Hyundai Motor.

"Ekosistem kendaraan listrik telah berhasil dibangun, dan diharapkan Indonesia akan berperan penting sebagai pusat bagi pasar kendaraan listrik Asean pada masa mendatang," terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan pembangunan pabrik kendaraan listrik itu merupakan bagian dari rencana investasi Korsel, yang nilai totalnya mencapai US$9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun.

"Ini adalah konsep investasi hilirisasi yang pertama, karena ini baterainya, tambangnya, mayoritas dari BUMN," papar Bahlil dalam groundbreaking pabrik itu pada akhir tahun lalu.

Dia menambahkan pabrik tersebut akan diizinkan untuk melakukan impor bahan baku dalam 2 tahun pertama. Selanjutnya, nikel akan disuplai oleh tambang dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper