Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Survei Ungkap Driver Ojol Jarang Dapat Bonus dan Tips

Driver ojol sudah jarang mendapatkan bonus dari aplikator dan tips dari penumpang berdasarkan hasil survei.
Warga mengorder ojek online di Jakarta./Bisnis-Abdurahman
Warga mengorder ojek online di Jakarta./Bisnis-Abdurahman

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil Survei Terbaru Badan Kebijakan Transportasi 2022 menemukan bahwa pengemudi ojek online atau driver ojol jarang mendapatkan bonus dari perusahaan aplikator dan tips dari penumpang.

Tak hanya melakukan survei atas persepsi masyarakat kenaikan tarif Ojol, ada survei terkait dengan profil, status, pendapatan pengemudi dan lainnya. Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Djoko Setijowarno. Salah satunya, yang juga cukup menarik adalah pengemudi Ojol mengaku jarang mendapatkan bonus dari aplikator dan tips dari penumpang.

"Pengemudi mengaku jarang mendapatkan bonus sebanyak 52,08 persen dari aplikator dan sebagian besar menyatakan tidak pernah sebesar 37,40 persen mendapatkan bonus dari aplikator. Sementara untuk mendapatkan tip dari penumpang juga jarang atau sebesar 75,79 persen," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (10/10/2022).

Berdasarkan profil yang disurvei, pengemudi ojol didominasi oleh pria sebesar 81 persen dengan usia terbanyak 20 – 30 tahun (40,63 persen) dengan lama bergabung menjadi pengemudi ojek online terbanyak kurang dari 1 tahun (39,38 persen). Status sebagai pekerjaan utama 54 persen dan sebagai pekerjaan sampingan 46 persen.

Terungkap juga Pendapatan per hari pengemudi hampir sama dengan biaya operasionalnya. Terbanyak rata-rata pendapatan per hari Rp50.000 – Rp100.000 (50,10 persen) dan biaya operasional per hari terbanyak kisaran Rp50.000 – Rp100.000 (44,10 persen).

Sementara itu, terkait dengan persepsi atas kenaikan tarif ojol, banyaknya pesanan yang diterima pengemudi ojol sebelum pemberlakuan tarif baru 5 – 10 kali (46,88 persen) dan sesudah pemberlakuan tarif kurang dari 5 kali (55,65 persen).

Survei dilakukan rentang waktu 13 – 20 September 2022 dengan media survei online. Sampling adalah penduduk Jabodetabek pengguna ojek online dengan metode sampling kurang 5 persen. Wilayah survei Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Sebanyak 2.655 responden masyarakat pengguna ojek online, dan 2.016 responden mitra ojek online.

Atas dasar itu, beberapa masukan dari masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan para pengemudi ojek online_di antaranya mengenai penyesuaian tarif, pengadaan bonus/reward, peningkatan pelayanan, penurunan potongan aplikator, dan penurunan harga BBM. Pengeluaran pengemudi lebih besar daripada penghasilannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper