Bisnis.com, Bisnis.com - Gubernur Federal Reserve (The Fed) Christopher Waller mengatakan bank sentral AS perlu terus menaikkan suku bunga hingga awal 2023 dan menjaga pertempuran atas inflasi sebagai prioritas utama.
Keputusan menaikkan suku bunga akan tetap diambil The Fed, meskipun pasar keuangan bergolak.
"Fokus kebijakan moneter perlu memerangi inflasi. Kami memiliki alat untuk mengatasi masalah stabilitas keuangan dan seharusnya tidak menggunakan kebijakan moneter untuk tujuan ini," kata Waller dalam sambutannya di University of Kentucky di Lexington seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (7/10/2022).
Seperti diketahui, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) sebesar 75 basis poin pada September 2022
Imbasnya, kenaikan tajam dalam biaya pinjaman telah memperlambat beberapa sektor ekonomi di Amerika Serikat, seperti perumahan.
Namun, konsumsi secara keseluruhan tampak tangguh sementara inflasi bertahan jauh di atas target bank sentral, yaitu 2 persen.
"Saya mengantisipasi kenaikan suku bunga tambahan hingga awal tahun depan. Saya akan mengamati data dengan cermat untuk memutuskan langkah pengetatan yang tepat," imbuhnya.
Pernyataan Waller merinci bagaimana komponen sewa dalam ukuran inflasi membantu menjaga inflasi tetap tinggi.
Hal tersebut kemungkinan menjadi tren yang tidak akan berubah dalam waktu dekat. Dia menilai inflasi perumahan adalah komponen inflasi yang sangat persisten.
Sayangnya, inflasi tempat tinggal kemungkinan akan tetap tinggi selama beberapa bulan. Waller mengatakan bahwa suku bunga yang lebih tinggi memperlambat aktivitas perumahan, sementara permintaan untuk perumahan sewa di AS tetap kuat.
Dia mencatat bahwa harga barang dan jasa lainnya harus moderat untuk menurunkan inflasi secara keseluruhan.
"Sikap kebijakan moneter sedikit membatasi. The Fed pun mulai melihat beberapa penyesuaian terhadap kelebihan permintaan di sektor sensitif bunga seperti perumahan," kata Waller.
"Tetapi, lebih banyak yang harus dilakukan untuk menurunkan inflasi secara terus-menerus,” ujarnya.
Pembuat kebijakan akan melihat laporan penggajian untuk bulan September 2022. Dengan pengangguran diperkirakan tidak akan berubah pada 3,7 persen, menurut survei Bloomberg, Waller mengatakan mencapai mandat ganda adalah "pertempuran sepihak."
“Saat ini kami tidak menghadapi tradeoff antara tujuan ketenagakerjaan dan tujuan inflasi. Kebijakan moneter dapat dan harus digunakan secara agresif untuk menurunkan inflasi,” katanya.