Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amerika Beri Rusia Sanksi Berat Akibat Caplok 4 Wilayah Ukraina

Biden mengatakan Washington akan menggalang komunitas internasional untuk mengecam pencaplokan Rusia dan meminta pertanggungjawaban Moskow.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadiri sebuah acara tentang memerangi kejahatan ghost gun atau senjata api rakitan tanpa nomor seri, di Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, pada 11 April 2022./Antara
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadiri sebuah acara tentang memerangi kejahatan ghost gun atau senjata api rakitan tanpa nomor seri, di Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, pada 11 April 2022./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat mengeluarkan sanksi baru terhadap ratusan perusahaan dan pejabat Ukraina setelah Moskow mendeklarasikan pencaplokan empat wilayah Ukraina.

Mengutip Aljazeera, Sabtu (1/10/2022), Presiden AS Joe Biden menyebut deklarasi Rusia atas pencaplokan empat wilayah Ukraina sebagai pertunjukan penghinaan terhadap negara-negara damai.

Departemen Keuangan AS pada Jumat (30/9/2022) waktu setempat menargetkan hampir 300 anggota legislatif Rusia, serta perusahaan dan individu yang dituduh memiliki hubungan dengan kompleks industri militer negara itu, termasuk gubernur bank sentral Rusia.

Sanksi, yang oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen disebut berat itu termasuk membekukan aset kelompok dan individu Rusia yang ditargetkan di AS dan membuatnya ilegal bagi warga Amerika untuk melakukan bisnis dengan mereka.

“Departemen Keuangan dan pemerintah AS mengambil tindakan besar hari ini untuk semakin melemahkan kompleks industri militer Rusia yang sudah terdegradasi dan melemahkan kemampuannya untuk mengobarkan perang ilegalnya,” kata Yellen dalam sebuah pernyataan.

Departemen Luar Negeri AS juga menambahkan lebih dari 900 orang ke daftar pembatasan visanya, menuduh mereka terkait dengan upaya perang Rusia.

“Amerika Serikat mengutuk upaya penipuan Rusia hari ini untuk mencaplok wilayah Ukraina yang berdaulat,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Menurut Biden, Rusia melanggar hukum internasional, menginjak-injak Piagam PBB, dan menunjukkan penghinaannya terhadap negara-negara damai di mana-mana.

Sebelumnya,Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia akan menyerap sebagian wilayah Ukraina yang diduduki Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhia. Ini adalah kehendak jutaan orang,” katanya dalam pidato dari St George's Hall di Kremlin.

Pejabat yang ditempatkan Rusia di wilayah tersebut baru-baru ini mengadakan pemungutan suara untuk bergabung dengan Rusia, yang oleh pejabat Ukraina dan Barat dikecam sebagai referendum palsu.

Biden mengatakan Washington akan menggalang komunitas internasional untuk mengecam pencaplokan Rusia dan meminta pertanggungjawaban Moskow.

“Kami akan terus menyediakan Ukraina dengan peralatan yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri, tidak terpengaruh oleh upaya berani Rusia untuk menggambar ulang perbatasan tetangganya,” katanya.

Minggu ini, Kongres AS meloloskan RUU yang mengalokasikan dana sebesar US$12 miliar untuk Ukraina, menambah daftar puluhan miliar dolar bantuan yang disetujui awal tahun ini. Biden mengatakan dia berharap untuk menandatangani RUU itu menjadi undang-undang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Aljazeera
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper