Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bjorka Harus Khawatir, BSSN Kini Punya 115 Tim Tanggap Insiden Siber

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membentuk tim tanggap insiden siber sebagai penangkal kejahatan di dunia maya seperti hacker hingga malware.
Rahmi Yati
Rahmi Yati - Bisnis.com 29 September 2022  |  23:44 WIB
Bjorka Harus Khawatir, BSSN Kini Punya 115 Tim Tanggap Insiden Siber
Petugas berjaga di depan gedung Kantor Badan Siber dan Sandi Negara, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/9/2022). ANTARA FOTO - Asprilla Dwi Adha

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membentuk tim tanggap insiden siber seiring meningkatnya tren kejahatan siber seperti diumumkan hacker Bjorka hingga anomali trafik di Indonesia.

Riki Adji Pratama, Sandiman Muda Badan Direktorat Keamanan Siber BSSN mengatakan saat ini sudah terdapat 115 tim tanggap insiden siber yang terdiri dari berbagai instansi baik pemerintahan maupun swasta.

"Harapannya nanti dengan adanya tim tanggap ini yang sudah terbentuk di berbagai institusi baik pemerintah maupun swasta itu menjadi channel komunikasi positif dalam rangka sinergi dan kolaborasi keamanan siber," katanya dalam media roundtable yang digelar Kamis, (29/9/2022).

Dia menyebut, tim tanggap ini dibentuk sebagai ekosistem koordinasi di bidang keamanan siber. Adapun untuk tugas dan fungsinya, sambung Riki, tim ini mengacu pada peraturan BSSN No. 10/2020 tentang Tim Tanggap Insiden Siber.

"Jadi tim ini tidak hanya bersifat reaktif ketika adanya insiden, tetapi juga preventif atau pencegahan," ujarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, BSSN mencatat sebanyak kurang lebih 1,6 miliar anomali trafik keamanan siber pada periode Januari-Desember 2021. Sedangkan sepanjang semester I/2022, sudah tercatat setidaknya 700-an juta anomali trafik. Adapun dari 1,6 miliar serangan siber tersebut, lanjut Riki, didominasi anomali trafik dengan kategori serangan terbanyak adalah malware.

"Memang trennya tiap tahun terjadi peningkatan dan dari data kami paling banyak target serangan itu adalah malware," tutur dia.

BSSN sendiri mendapatkan sorotan seiring banyaknya data yang dijebol oleh hacker yang menyebut dirinya Bjorka. Bahkan terbaru, akun itu menyebut telah menjebol data pribadi kepala BSSN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bjorka badan siber dan sandi nasional (BSSN)
Editor : Anggara Pernando

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top