Bisnis.com, Jakarta – Di tengah krisis ekonomi Inggris, otoritas kesehatan setempat menawarkan vaksinasi flu dan booster Covid-19 kepada lebih dari 30 juta orang untuk menghindari penyebaran penyakit selama musim dingin.
Langkah ini juga diambil pemerintah setempat untuk mencegah krisis rumah sakit di tengah kekhawatiran kedua penyakit, yakni flu dan Covid-19 atau twindemic.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (28/9/2022) pemerintah turut prihatin dengan kembalinya flu musiman karena pembatasan Covid-19 sudah dicabut. Sebelumnya, pembatasan pandemi yang diberlakukan sejak 2020 mampu menekan angka influenza dan karenanya menurunkan kekebalan residual.
Memasuki musim dingin dan meningkatnya penyebaran penyakit tentu menambah beban Layanan Kesehatan Nasional Inggris yang sudah menjerit. Bahkan, otoritas kesehatan Inggris mengatakan pekan lalu infeksi sudah kembali meningkat setelah beberapa minggu menurun.
Kepala penasihat medis di Badan Keamanan Kesehatan Inggris Susan Hopkins mengungkapkan ada indikasi kuat kita bisa menghadapi ancaman flu yang beredar luas.
"Tingkat kekebalan alami lebih rendah karena paparan yang lebih sedikit selama tiga musim dingin terakhir dan peningkatan Covid-19 beredar dengan banyak varian yang dapat menghindari respons imun," jelasnya.
Baca Juga
Meski demikian, vaksin ini tidak diberikan pada sembarangan orang. Mereka perlu memenuhi syarat tertentu untuk bisa menerima suntikan kedua tersebut. Pasalnya, vaksin dosis kedua mencakup orang-orang berusia 50 tahu ke atas karena dianggap lebih beresiko terpapar penyakit.
Untuk booster Covid, Inggris akan sangat bergantung pada suntikan bivalen yang baru-baru ini disetujui dari Moderna Inc., yang menargetkan strain leluhur virus dan iterasi sebelumnya dari varian omicron.
Badan keamanan kesehatan mengatakan jenis flu H3N2, yang telah menyebar lebih awal dari biasanya di negara-negara seperti Australia, dapat menyebabkan penyakit yang sangat parah. Dalam satu tahun rata-rata di Inggris, flu menyebabkan puluhan ribu rawat inap dan hampir 11.000 kematian.