Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selisih Harga Kedelai Lanjut, Produsen Tetap Naikkan Harga Tahu Tempe

Perajin tahu tempe terpaksa menaikkan harga produknya di tengah kenaikan harga kedelai, meski program selisih harga kedelai dilanjutkan.
Suasana aktivitas rumah produksi Depo Tahu Sumedang, Tajurhalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Suasana aktivitas rumah produksi Depo Tahu Sumedang, Tajurhalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Perajin tahu tempe tetap akan menaikkan harga sekitar 30 persen meski bantuan selisih harga kedelai Rp1.000 per kg kembali dilanjutkan pemerintah. Pasalnya, reli kenaikan harga kedelai saat ini menjepit produsen tahu tempe. Dalam 2 bulan harga kedelai di tingkat produsen naik Rp2.000 per kg, menjadi Rp13.000 per kg.

Ketua Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin pun meminta Kementerian Perdagangan turut mengkomunikasikan kepada masyarakat mengenai kenaikan harga tersebut.

“Kami meminta Kemendag pun turut meng-exposure kenaikan ini,” ujar Aip saat dihubungi, Rabu (28/9/2022).

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga kedelai per 26 September 2022 adalah Rp 14.200 per Kg. Harga kedelai hari ini naik 14,51 persen dibandingkan harga kedelai pada 24 September 2021 senilai Rp 12.400. Kenaikan harga kedelai tertinggi terjadi pada 2021 atau sekitar 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Aip menjelaskan kenaikan harga kedelai pun turut mengurangi sekitar 30 persen produktivitas perajin tahu tempe. Sebab, pasokan kedelai untuk perajin berkurang cukup drastis.

“Perajinnya tetap, tapi produksi turun. Makanya, sekarang pendapatan turun, gizinya turun banyak kelaperan dan lain lain. Karena tidak ada penghasilan lain selain tempe tahu. Biasanya dapat 100 kg, sekarang cuma 70 kg. Dari 70 kg, jadi 50 kg,” tutur dia.

Dengan dilanjutkannya penyaluran bantuan selisih harga kedelai, Aip berharap dapat menekan beban produsen tahu tempe. Menurutnya, program subsidi selisih harga kedelai dapat menekan harga tempe menjadi Rp 12.000 - Rp 15.000 per kilogram (Kg). Pada Apil-Juli 2022, tempe di pasar masih dijual Rp 11.000 - Rp 14.000 per Kg.

Sebelumnya, Perum Bulog ditargetkan mensubsidi selisih harga senilai Rp 1.000 per kg pada April-Juli 2022 untuk 800.000 ton kedelai. Tetapi, realisasi program tersebut hanya 10 persen dari target atau sebanyak 80.000 ton.

Aip menjelaskan minimnya realisasi tersebut disebabkan oleh kelalaian koperasi pengrajin tahu-tempe dalam memperbarui NIB-nya masing-masing.

“Selain juga sulitnya mengurus NIB di daerah-daerah karena birokrasinya ribet di Dinas Koperasi. Ada masalah inilah, petugasnya pergilah,” imbuhnya.

Saat ini, provinsi dengan koperasi perajin tahu-tempe yang telah memiliki NIB baru mencapai 16 provinsi. Oleh karena itu, Aip meminta agar penyaluran subsidi tersebut tidak mensyaratkan koperasi untuk menunjukkan NIB. "Yang penting dia perajin, ya diberikan. Itu yang kami minta kepada Kemendag kemarin saat pertemuan," ucapnya.

Aip menilai langkah tersebut akan membuat penyaluran kedelai dengan subsidi selisih harga dapat mencapai 200.000 ton per bulan hingga Desember 2022. Artinya, Gakoptindo menargetkan penyaluran kedelai bersubsidi dari saat ini hingga akhir 2022 setidaknya sebanyak 600.000 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper