Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tidak Gentar, Ini Jurus Metland (MTLA) Hadapi Kenaikan Suku Bunga

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland memiliki sejumlah strategi dalam menghadapi kenaikan suku bunga BI
Jajaran komisaris dan jajaran direksi PT Metropolitan Land Tbk. berpose usai rapat umum pemegang saham tahunan 2020, Rabu (17/11/2021)./metland
Jajaran komisaris dan jajaran direksi PT Metropolitan Land Tbk. berpose usai rapat umum pemegang saham tahunan 2020, Rabu (17/11/2021)./metland

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland mengungkap strategi perusahaan dalam mengatasi lonjakan suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) menjadi 4,25 persen.

Direktur Keuangan MTLA Olivia Surodjo tak memungkiri kenaikan suku sunga BI akan mempengaruhi industri properti, khususnya pada kenaikan suku bunga KPR dalam beberapa bulan mendatang.

"Terlebih akan mempengaruhi kenaikan suku bunga KPR beberapa bulan ke depan yang akan dirasakan oleh konsumen pada peningkatan cicilan bulanan," kata Olivia saat dihubungi Bisnis, Selasa (27/9/2022).

Menurut Olivia, hal ini masih bisa dijangkau selama cicilan yang dipilih konsumen sesuai dengan penghasilan bulanan. Dengan demikian, pembelian hunian akan tetap mulus.

Disisi lain, pihaknya optimis untuk produk properti komersial dapat menjadi aset terbaik untuk investasi seperti rumah, ruko, atau kavling.

"[Produk tersebut] justru akan memiliki momentum saat ini. Saat terbaik untuk berinvestasi di properti karena valuenya akan terus meningkat," jelasnya.

Lebih lanjut, di tengah kondisi makro ekonomi yang cukup menekan industri, Olivia memaparkan sejumlah strategi perusahaan untuk mengoptimalkan realisasi target pada penjualan produk perumahan. Salah satunya dengan memberikan produk dengan size lebih compact.

"Kami mencoba mengembangkan produk dengan mengecilkan ukuran bangunan agar dapat lebih terserap pasar," ungkapnya.

Beberapa contoh produk yang dia sebutkan yaitu cluster Lisse di Metland Cibitung dengan ukuran mulai LB30/LT60m2 dan The Emerald di Metland Tambun dengan ukuran mulai LB35/LT72m2.

Tak hanya mengembangkan produk properti, pihaknya mengadakan program-program marketing untuk menarik konsumen seperti subsidi biaya hingga Rp150 juta, free biaya-biaya, cicilan mulai Rp4 juta, voucher belanja IKEA hingga Rp45 juta dan lainnya.

"Untuk apartemen produk-produk siap huni kami, kami pasarkan untuk rental dan dalam semester pertama mendapatkan respon positif dari konsumen," tandasnya.

Olivia menuturkan, aset rumah merupakan kebutuhan utama sehingga potensi ke depannya akan tidak akan surut. Maka, di tengah lonjakan suku bunga, developer perlu mengembangkan skema pembayaran yang menarik.

"Kami menyiapkan beberapa skema pembayaran yang dapat dimanfaatkan oleh calon konsumen seperti pembayaran bertahap ataupun cicilan,"

Dengan demikian, strategi yang dilakukan Metland dalam menghadapi ancaman kenaikan bunga acuan ke depan yaitu dengan pembaruan skema pembayaran, promo menarik serta menghadirkan produk-produk yang sesuai dengan target market dan diminati oleh pasar saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper