Bisnis.com, JAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) masih menyiapkan sebanyak 6,7 juta data pekerja penerima upah (PU) yang akan menerima bantuan subsidi upah (BSU) 2022 sebesar Rp600.000.
Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJamsostek Oni Marbun menyampaikan pihaknya masih terus menyiapkan data calon penerima bantuan subsidi pengalihan BBM tersebut.
“Masih terdapat data calon penerima BSU sebanyak 6,7 juta tenaga kerja yang akan diserahkan di tahap berikutnya,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (26/9/2022).
Adapun penerima BSU merupakan pekerja PU yang aktif hingga Juli 2022 dan lolos verifikasi sesuai dengan persyaratan dalam Peraturan Kementerian Ketenagakerjaan No. 10/2022.
Oni melaporkan BPJamsostek telah melakukan penyerahan data dengan rincian tahap I sebanyak 5,1 juta data, tahap II sebesar 2,4 juta data, dan tahap III diserahkan 2 juta data tenaga kerja.
Dengan demikian, sejak awal penyaluran BSU hingga tahap tiga yang mulai pada hari ini, BPJamsostek telah menyerahkan 9,5 juta data peserta kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk dilakukan verifikasi dan pemadanan data.
Dari 9,5 juta calon penerima, tercatat hanya sebanyak 7.076.052 pekerja yang lolos dan menerima bantuan pemerintah tersebut. Adapun pada tahap 1 sebanyak 4.112.052 penerima, tahap 2 sebanyak 1.607.000 penerima, dan tahap 3 sebanyak 1.357.000 pekerja.
Sementara Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menargetkan penerima BSU 2022 ini sejumlah 14.639.675 pekerja/buruh dengan total anggaran Rp8.804.969.750.000.
Oni juga menegaskan bahwa dalam melakukan verifikasi data peserta calon penerima BSU 2022, BPJamsostek menggunakan data peserta terakhir (cut off) per Juli 2022.
“Sehingga jika terdapat update data setelah bulan Juli 2022 tidak akan mengubah/meng-update data BSU,” katanya.
Dengan kata lain, pekerja yang baru mengaktifkan kembali kepesertaannya pada Agustus atau September 2022 tidak dapat masuk dalam daftar calon penerima BSU.
Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi menambahkan bahwa BSU 2022 akan terus berjalan secara bertahap hingga seluruh kuota terpenuhi, namun menunggu data dari BPJamsostek. Pihaknya pun belum dapat memastikan kapan akan selesai penyaluran tersebut.
Baca Juga
"Kurang lebih masih ada 6 jutaan calon penerima, kami menunggu data dari BPJS Ketenagakerjaan," katanya, Selasa (27/9/2022).