Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura Aviasi selaku pengelola Bandara Kualanamu tengah melakukan penataan, pengembangan terminal dan perbaikan total seluruh fasilitas guna memastikan kenyamanan penumpang seiring dengan persiapan menjadi bandara hub penerbangan internasional di wilayah barat Indonesia.
Anak usaha PT Angkasa Pura II (persero) atau AP II tersebut memaparkan program yang saat ini dijalankan adalah program Immediate Capacity Augmented (ICA) sebagai upaya meningkatkan kapasitas terminal penumpang dalam waktu singkat.
Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai menjelaskan melalui program ICA maka kapasitas Bandara Kualanamu dapat ditingkatkan dari saat ini sekitar 10 juta penumpang menjadi 15 juta penumpang pada 2024.
“Kapasitas total terminal ditingkatkan menjadi 15 juta penumpang pada 2024. Adapun area terminal domestik dan internasional akan lebih luas, sehingga total luas terminal menjadi 108.150 meter persegi dari saat ini 103.650 meter persegi,” kata Rifai, Senin (26/9/2022).
Lebih lanjut, Achmad Rifai menuturkan sejalan dengan program ICA ini sejumlah fasilitas modern juga akan diterapkan di terminal domestik maupun internasional. Salah satu fasilitas baru dan modern adalah Automated Tray Retrieval Systems (ATRS) di titik security check point (SCP) untuk pengelolaan tray atau baki secara otomatis. Selain itu juga dilakukan peningkatan kapasitas sistem teknologi informasi dan komunikasi termasuk infrastruktur Airport Operational Database (AODB).
Achmad Rifai menuturkan saat ini juga tengah dijalankan berbagai program untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, antara lain beautifikasi terminal dan perbaikan total seluruh fasilitas. Perbaikan total seluruh fasilitas mencakup toilet, customer service desk/information desk, penggantian lantai di beberapa titik, perbaikan area bermain anak, perbaikan pos keamanan, perbaikan lokasi parkir kendaraan dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk kenyamanan traveler.
Sementara itu, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan peningkatan kapasitas terminal secara cepat diperlukan untuk mengakomodir pertumbuhan rute internasional sehingga dapat memastikan kelancaran arus penumpang di area domestik dan internasional. Program ICA ini merupakan inovasi untuk meningkatkan kapasitas terminal secara cepat sebelum dilakukan program pengembangan terminal yang lebih besar.
Peningkatan kapasitas melalui ICA ini dilakukan dengan penataan ulang terminal domestik dan internasional melalui maksimalisasi dan optimalisasi aset yang ada untuk memastikan kenyamanan penumpang pesawat.
“Di samping peningkatan kapasitas terminal, program ICA juga akan menyentuh redesign dari desain interior sehingga Bandara Kualanamu akan terlihat berbeda dan lebih baik dari sebelumnya,” jelasnya.
Sejauh ini, dia mengungkapkan permintaan penerbangan internasional dari dan ke Bandara Kualanamu sudah cukup tinggi.
Program AP II menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional direspons baik oleh sejumlah maskapai penerbangan. Saat ini pun Lion Air sudah menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional untuk penerbangan umrah, di mana jemaah umrah dari kota-kota lain di Sumatra yang menggunakan Lion Air akan dipusatkan keberangkatannya di Bandara Kualanamu untuk menuju Jeddah.