Bisnis.com, JAKARTA — Harga bensin dan solar di Inggris kembali ke posisi terendah pada pekan ini sejak 16 Mei 2022 lalu. Tren penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) domestik itu turut dipengaruhi pelemahan harga minyak mentah di pasar dunia saat ini.
Melansir walesonline.co.uk, Kementerian Ekonomi, Energi dan Industri Inggris menetapkan harga satu liter bensin di angka 1,66 pound atau setara dengan Rp28.300 pada awal pekan ini. Sementara harga satu liter solar ditetapkan di posisi 1,81 pound atau setara dengan Rp31.000 per liter.
Adapun, rekor harga BBM domestik di negara itu tercatat terjadi pada 4 Juli lalu dengan harga bensin di angka 1,92 pound atau setara Rp33.000 per liter dan solar hampir 2 pound atau setara dengan Rp34.000 per liter.
“Ini menjadi berita baik, tapi seharusnya harga BBM bisa turun lebih jauh karena efisiensi biaya produksi saat ini. Itu terjadi karena empat pemain utama yang mendominasi penjualan BBM di UK menolak untuk menurunkan harga,” kata Juru Bicara RAC Simon Williams dikutip dari walesonline.co.uk, Minggu (25/9/2022).
Seperti diketahui, harga minyak mentah membukukan pelemahan pada penutupan perdagangan Jumat (23/9/2022), tertekan oleh kekhawatiran pasar terhadap kelanjutan resesi ekonomi global dan lonjakan dolar AS. Di sisi lain, pemerintah berkomitmen untuk menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) domestik apabila harga komoditas energi primer di pasar dunia kembali melemah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan penyesuaian itu dapat dilakukan ketika harga minyak mentah dunia mendekati asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada awal tahun di angka US$63 per barel.
“Kalau misalnya kembali ke US$63 ada [penyesuaian] lah, kan APBN sekarang US$63 per barel, iya toh,” kata Arifin saat ditemui di Kompleks Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Arifin mengatakan harga BBM yang berlaku saat ini masih relatif jauh dari harga keekonomian. Kendati demikian, dia mengatakan, pemerintah akan tetap meninjau harga itu setelah adanya pelemahan harga minyak mentah dunia yang ajek saat ini.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) terpantau turun 4,75 poin atau 5,69 persen ke US$78,74 per barel. Adapun, harga minyak Brent turun 4,31 poin atau 4,76 persen ke US$86,15 per barel.
Tim Analis Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan, resesi ekonomi dan inflasi tinggi secara global, yang dipicu oleh kasus wabah Corona dan perang Rusia-Ukraina mendorong penolakan negara-negara barat membeli minyak mentah Rusia, menjadi penghambat pemulihan ekonomi global.
Sementara itu, upaya bank sentral AS untuk menekan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan secara agresif, mendukung dolar AS menguat sejak awal tahun 2022 ini. The Fed diekspektasikan akan menaikkan suku bunga kembali di bulan Oktober mendatang.
“Hal-hal ini telah membebani harga minyak hari ini, walau dibatasi kekhawatiran kelangkaan minyak mentah seiring tertahannya pencabutan sanksi untuk Iran,” jelas Tim Riset MIFX dalam riset, dikutip Sabtu (24/9/2022).
MIFX memperkirakan minyak berpotensi dijual menguji level support di US$80 per barel, bila turun di bawah US$81 per barel. Namun, jika bergerak naik ke atas level US$82,50, minyak berpeluang dibeli menguji resistance selanjutnya di US$83,50 per barel.