Bisnis.com, JAKARTA - HSBC Holdings Plc menaikkan suku bunga pinjaman di Hong Kong untuk pertama kalinya dalam 4 tahun terakhir.
Pemberian pinjaman ini membuat Hong Kong meningkatkan suku bunga utamanya sebesar 12,5 basis poin menjadi 5,125 persen, sehingga berpengaruh pada kenaikan lebih lanjut yang akan datang.
Langkah itu terjadi beberapa jam setelah Otoritas Moneter Hong Kong menaikkan suku bunga dasarnya sebesar 75 basis poin, sejalan dengan Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed.
Pasalnya, kebijakan moneter pusat keuangan Asia bergerak bersama-sama dengan AS untuk mempertahankan patok dolar lokal dengan mata uang Amerika Serikat.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (22/9/2022) setelah menikmati biaya pinjaman yang rendah dan stabil selama lebih dari satu dekade, ekonomi Hong Kong bersiap untuk suku bunga yang lebih tinggi karena bank sentral AS telah secara agresif memperketat untuk melawan inflasi terburuk dalam 40 tahun.
Dalam waktu bersamaan, Hong Kong berada di tengah kemerosotan ekonomi lantaran terbebani oleh beberapa kebijakan covid-19 paling ketat di dunia sekaligus eksodus penduduk di tengah ketegangan politik.
Kepala Eksekutif HSBC Hong Kong Luanne Lim mengatakan penting untuk tetap waspada dengan perputaran potensi kenaikan suku bunga utama di Hong Kong.
"Antisipasi seputar potensi kenaikan suku bunga utama di Hong Kong telah matang dan pengumuman hari ini menandai awal dari siklus kenaikan," jelasnya seperti dikutip dari Bloomberg pada Kamis (22/9/2022).
Dia mengungkapkan telah mempertimbangkan banyak faktor, termasuk lingkungan ekonomi makro, tren HIBOR, serta dampaknya terhadap ekonomi masyarakat.
Selain itu, pemberi pinjaman lain diharapkan mengikuti HSBC dalam menaikkan suku bunga utama, menambah tekanan pada pasar properti yang paling tidak terjangkau di dunia.