Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri ESDM Ungkap Penyebab Surplus Listrik PLN

surplus listrik PLN masih akan terjadi dalam jumlah besar seiring dengan masih berlanjutnya mega proyek penambahan kapasitas listrik di dalam negeri.
Foto udara Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG),Jakabaring di Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (16/4/2021)./Antara
Foto udara Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG),Jakabaring di Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (16/4/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengungkapkan kondisi kelebihan pasokan daya listrik PT PLN (Persero) masih akan terus terjadi.

Arifin mengatakan surplus listrik PLN masih akan terjadi dalam jumlah besar seiring dengan masih berlanjutnya mega proyek penambahan kapasitas listrik di dalam negeri.

"Cukup banyak ya karena masih banyak pembangkit baru yang masuk program dulu yang dalam konstruksi akan selesai, ini akan jadi tambahan," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (22/9/2022).

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM per April 2021, penyelesaian pembangkit telah mencapai 10.069 megawatt (MW) atau telaheningkat 107 MW dibandingkan dengan akhir 2022 sebesar 9.931 MW.

Pada periode tersebut tercatat sebanyak 418 unit PLTU sudah sudah berkontrak atau telah meneken perjanjian jual beli listrik (PPA).

Sebanyak 218 unit PLTU dengan kapasitas 10.069 MW atau setara dengan 28 persen telah beroperasi, 91 unit dengan kapasitas 17.964 MW atau setara dengan 50 persen telah berkontrak dan sedang memasuki tahap konstruksi, sedangkan 43 unit dengan kapasitas 6.228 MW atau setara dengan 18 persen telah berkontrak namun belum konstruksi.

Sementara itu, sebanyak 54 unit dengan kapasitas 1.563 MW atau 4,4 persen masih belum berkontrak.

Adapun, perinciannya adalah 29 unit PLTU berkapasitas 724 MW masih dalam tahap perencanaan, sedangkan 25 unit berkapasitas 839 MW masih dalam tahap pengadaan.

Dalam perkembangan terbaru, jumlah PLTU yang termasuk dalam program 35 GW yang beroperasi hingga kuartal II/2022 telah mencapai 39 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper