Bisnis.com, JAKARTA – Goldman Sachs Group Inc memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) untuk tahun 2023 setelah menaikkan perkiraan kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (19/9/2022), tim Ekonom Goldman termasuk Jan Hatzius memperkirakan produk domestik bruto (PDB) AS naik 1,1 persen pada 2023, kenaikan ini lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan 1,5 persen sebelumnya. Adapun proyeksi tahun 2022 tidak berubah pada 0 persen.
Sebelumnya, Goldman meningkatkan perkiraan suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 75 basis poin selama dua pekan terakhir dan 4 persen - 4,25 persen pada akhir 2022.
"Jalur suku bunga yang lebih tinggi ini dikombinasikan dengan pengetatan baru-baru ini dalam kondisi keuangan menyiratkan prospek pertumbuhan dan lapangan kerja yang agak lebih buruk tahun depan," jelasnya.
Dia mengatakan, perkiraan pertumbuhan jadi sedikit di bawah konsensus dan menyiratkan lintasan pertumbuhan potensi yang perlu untuk mendinginkan inflasi upah dan harga.
Selain itu, jalur kenaikan suku bunga Fed juga menjadi salah satu fokus utama bagi ekonom dan investor tahun ini karena bank sentral berusaha untuk mendinginkan inflasi yang sangat tinggi.
Baca Juga
Dampaknya, Goldman menaikkan perkiraan tingkat pengangguran untuk mencerminkan penurunan pertumbuhan menjadi sekitar 3,7 persen pada akhir 2022, dibandingkan dengan untuk 3,6 persen sebelumnya.
Bahkan Goldman memperkirakan tingkat pengangguran akan meningkat menjadi 4,1 persen pada akhir tahun 2023, daik dibandingkan 3,8 persen sebelumnya, dan menjadi 4,2 persen pada akhir tahun 2024 dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 4 persen.