Bisnis.com, JAKARTA - Warga di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat digegerkan dengan kejadian pergeseran tanah pada akhir pekan lalu yang telah merusak sejumlah fasilitas umum, termasuk rumah warga yang tak luput dari bencana tersebut.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengatakan Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi pada petang ini akan menuju lokasi dan pada esok hari akan mulai melakukan penyelidikan atau pengukuran di lokasi tersebut.
Eko menuturkan penyebab pasti bencana pergeseran tanah tersebut masih dalam penyelidikan tim lapangan menggunakan geolistrik untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Namun, dugaan sementara kejadian tersebut disebabkan oleh faktor cuaca.
"Kemungkinan faktor batuan atau tanah berperan penting yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi. Pergerakan tanah masih bisa berkembang bila curah hujan intensitas tinggi masih berlangsung," kata Eko kepada Bisnis, Senin (19/9/2022).
Kejadian pergeseran tanah telah menggemparkan sejumlah kecamatan yang ada wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu (18/9/2022).
Dikutip dari laman resmi Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), sebanyak 41 warga Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terpaksa mengungsi ke dua titik lokasi yang lebih aman setelah tempat tinggal mereka mengalami kerusakan akibat adanya fenomena pergerakan tanah.
Dua lokasi yang menjadi tempat pengungsian itu meliputi Villa Roso, Kampung Curug, RT 02 RW 09 Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang dan Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
Menurut assesmen sementara, fenonema pergerakan tanah yang dipicu oleh tingginya intensitas curah hujan pada Rabu (14/9/2022). Laporan visual didapatkan beberapa ruas jalan mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilewati semua jenis kendaraan. Beberapa rumah warga juga mengalami kerusakan di bagian dinding berupa retak hingga roboh di beberapa sisi.
Hasil kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor per Senin (19/9/2022), fenomena pergerakan tanah itu berdampak pada 170 KK atau 647 jiwa. Sebanyak 246 unit rumah terdampak, sedikitnya 9 unit rumah rusak berat dan 73 unit rumah rusak sedang.
BPBD Kabupaten Bogor telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna penyelamatan warga, pendataan dan melakukan upaya untuk menimimalisir kemungkinan terburuk.