Bisnis.com, SURABAYA - Layanan sertifikat energi baru terbarukan (EBT) atau Renewable Energi Certificate (REC) dari PT PLN (Persero) semakin diminati.
Kini, REC dari PLN ini dipakai oleh industri makanan dan bioteknologi asal Korea Selatan yakni PT Cheil Jedang Indonesia Site Pasuruan serta PT Cheil Jedang Indonesia Site Jombang.
Kesepakatan dengan Cheil Jedang Indonesia Site Pasuruan memiliki potensi pembelian REC sebanyak 110.490 unit atau setara 110.490 MWh.
Sementara, dengan Cheil Jedang Indonesia Site Jombang sebanyak 52.000 unit atau setara 52.000 MWh.
Associate Director Administration Cheil Jedang Indonesia Site Pasuruan, Imam Nachrowi mengatakan, pemakaian sertifikat energi hijau dari PLN ini karena perusahaannya memperhatikan isu lingkungan dalam pengembangan produknya.
Secara korporasi, perusahaan pun telah memiliki sertifikasi A untuk Environment Social Governance (ESG), terkait dengan rilisan karbon yang harus terkontrol.
Baca Juga
"Inilah langkah baru kami, Cheil Jedang Indonesia Site Pasuruan dan Jombang dialihkan penggunaan energinya menggunakan EBT. Pasar kami 60 persennya di Eropa dan dikenakan pajak emisi, maka itu menjadi alasan kami menggunakan REC,” kata Imam pada Minggu (18/9/2022).
Ia pun memberikan apresiasi atas layanan PLN tersebut. Perusahaan pun mendapat suplai pasokan listrik yang andal dari PLN selama bertahun-tahun.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa (UID) Jawa Timur, Lasiran mengatakan, melalui REC pelanggan akan mendapat pengakuan dunia internasional bahwa perusahaan tersebut telah menggunakan energi terbarukan.
Setiap satu unit REC merepresentasikan satu MWh listrik yang digunakan berasal dari pembangkit green energy.
Menurutnya, di Jawa Timur, hingga Agustus 2022 sebanyak 22 pelanggan telah dipasok dengan green energy melalui pembelian 155.443 unit REC.
"Kemudian PT Cheil Jedang Indonesia Site Jombang dan PT Chiel Jedang Indonesia Site Pasuruan menambah jumlah perusahaan yang memakai REC, tentu saja hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendorong transisi energi melalui penggunaan energi bersih," kata Lasiran.
Melalui REC, pelanggan juga memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional, serta tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
“Melalui pasokan energi bersih ini, pelanggan juga bisa lebih berfokus untuk peningkatan operasional perusahaan,” imbuhnya.