Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sertifikat Renewable Energy Diburu, PLN Perkuat Kolaborasi dengan CEIA

PT PLN (Persero) memperkuat kolaborasi dengan clean energy investment accelerator (CEIA) seiring dengan tingginya serapan Renewable Energy Certificates (REC).
Ilustrasi. Petugas mengecek instalasi di PLTP Kamojang, Garut, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021). Pertamina menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 diantaranya melalui pemanfaatan energi rendah karbon dan efisiensi energi sebagai komitmen perseroan terhadap implementasi Environmental, Social and Governance (ESG). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi. Petugas mengecek instalasi di PLTP Kamojang, Garut, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021). Pertamina menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030 diantaranya melalui pemanfaatan energi rendah karbon dan efisiensi energi sebagai komitmen perseroan terhadap implementasi Environmental, Social and Governance (ESG). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) memperkuat kolaborasi dengan clean energy investment accelerator (CEIA) seiring dengan tingginya serapan Renewable Energy Certificates (REC).

Kerja sama tersebut ditandai dengan pertemuan antara Global Energy Director World Resources Institute (WRI) Jennifer Layke sebagai perwakilan CEIA dan Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Syofvi Roekman di sela COP26 di Glasgow, Skotlandia.

PLN dan CEIA menegaskan kelanjutan nota kesepahaman (MoU) yang sudah dilakukan pada 28 Oktober 2021 di Jakarta.

Kerja sama keduanya selama ini telah menghasilkan produk REC yang merupakan layanan berupa pengakuan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

Syofvi Roekman mengatakan, REC mendapatkan respon positif dari sektor komersial, industri, dan individu.

Dia mencontohkan, generasi pertama dari REC sebesar 140 megawatt (MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang telah habis diserap 28 perusahaan. Saat ini, sudah ada 50 perusahaan mengantre untuk bisa membeli REC selanjutnya.

“Melihat respon dari pasar, tentunya PLN harus mempercepat pembangunan pembangkit EBT,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/11/2021).

Seperti diketahui, pada RUPTL PLN 2021–2030, perseroan membidik kapasitas pembangkit EBT sebesar 20,923 MW pada 2030.

Kerja sama tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan asistensi teknis untuk pengembangan layanan inovatif. Beberapa di antaranya seperti green tariff untuk korporasi maupun peluang PLN menjadi entitas lokal yang berhak menerbitkan REC sesuai standar.

Perusahaan setrum tersebut berencana mengeksplorasi inovasi baru bersama CEIA sebagai bagian dari akselerasi pengurangan karbon di Indonesia.

Kerja sama itu juga diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan kapasitas, diseminasi informasi terkait penelitian dan berbagai kegiatan untuk memfasilitasi permintaan konsumen listrik.

“MoU tersebut mencakup komitmen dan dukungan dari kedua belah pihak untuk mengembangkan lebih banyak produk energi hijau bagi konsumen. Dalam MoU ini, CEIA dan PLN juga akan menjajaki kemungkinan solusi untuk mengurangi emisi di sektor komersial dan industri,” terangnya.

Perseroan optimistis dapat berkontribusi memenuhi target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia pada 2030.

Global Energy Director WRI Jennifer Layke menyebutkan bahwa kerja sama tersebut diperlukan untuk mencapai target bauran Indonesia sebanyak 23 persen pada 2025.

Meski begitu, dia menyadari pengembangan EBT di sektor ketenagalistrikan bukan hanya tentang pemilihan bahan bakar. Masih ada tantangan bagaimana produk EBT yang telah diproduksi bisa diserap oleh pasar.

“Saya menyambut positif dengan apa yang terjadi di PLN. Bagaimana permintaan pasar, perkembangan teknologi, dan aset PLN yang terdiversifikasi ke EBT menjadi satu sistem dapat diterima. Saya rasa masa depan PLN akan sangat cerah ke depannya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper