Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis Indonesia Group kembali menggelar Jelajah BUMN pada tahun ini, yang akan melihat lebih dalam mengenai peran perusahaan-perusahaan milik negara dalam membangun Indonesia.
Melalui program ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada segenap pemangku kepentingan sehingga pemulihan ekonomi lebih baik lagi.
Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Hariyadi Sukamdani mengatakan Jelajah BUMN untuk Indonesia merupakan lanjutan dari Jelajah BUMN tahun lalu yang bertemakan Jelajah BUMN Bukan Jago Kandang,
Program ini, kata Hariyadi, bertujuan untuk melihat secara langsung di lapangan kiprah BUMN dan keterlibatannya dalam pembangunan serta pemulihan ekonomi di Tanah Air.
“Kita berharap masyarakat akan lebih mengetahui apa yang sudah dilakukan BUMN,” kata Hariyadi saat memberi sambutan dalam acara pelepasan Tim Jelajah BUMN untuk Indonesia, Rabu (14/9/2022).
Hariyadi mengatakan sebagai navigasi terpercaya, Bisnis Indonesia selalu menekankan objektivitas dalam pemberitaan dan selalu berusaha untuk menginspirasi masyarakat, termasuk melalui program-program yang telah dijalankan oleh BUMN dan perusahaan swasta.
Baca Juga
Dalam perjalannya Bisnis Indonesia selalu menjadi referensi para pengambil keputusan. “Di tengah situasi dinamis ini kami harapkan mendapat insight dan meningkatkan keyakinan masyarakat,” kata Hariyadi.
Sekadar informasi, Bisnis Indonesia kembali menggelar jelajah bertajuk Jelajah BUMN untuk Indonesia. Program ini akan memotret dan menyajikan kontribusi sejumlah BUMN dari berbagai sektor industri di Tanah Air, kepada negeri dan rakyat Indonesia, terutama dalam upayanya membantu pemerintah mendorong percepatan ekonomi nasional.
Adapun Jelajah BUMN untuk Indonesia ini dapat terselenggara berkat dukungan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero)Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), PT PLN (Persero), PT Permodalan Nasional Madani, Holding Mind ID, PT ASDP Indonesia Ferry, dan Toyota.