Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jeffrey Gundlach Sarankan The Fed Kerek Suku Bunga Hanya 25 Basis Poin, Ini Alasannya

Gundlach percaya The Fed akan mengerek suku bunga acuan 75 basis poin pada pertemuan mendatang, namun ia berpendapat kenaikan 25 basis poin lebih baik.
Suasana gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Mingg (10/4/2022). Bloomberg/ Tom Brenner
Suasana gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Mingg (10/4/2022). Bloomberg/ Tom Brenner

Bisnis.com, JAKARTA – Chief Executive Officer DoubleLine Capital Jeffrey Gundlach mengaku khawatir The Fed bisa menghambat pertumbuhan ekonomi dengan menaikkan suku bunga terlalu cepat.

Pasalnya, Mantan Menteri Keuangan Larry Summers menjadi salah satu orang yang setuju untuk menaikkan suku bunga guna mempercepat pemulihan kredibilitasnya.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (14/9/2022) Gundlach percaya The Fed bisa menaikkan suku bunga acuan 75 poin pada pertemuan pada 20-21 September mendatang, namun ia berpendapat kenaikan 25 basis poin lebih baik.

Hal ini didasari oleh kekhawatirannya bahwa kebijakan The Fed yang terlalu agresif justru dapat mengarakan ekonomi keluar dari tujuan utama bank sentral. Tak hanya itu, pembuat kebijakan juga belum berhenti cukup lama untuk melihat bagaimana efek dari kenaikan sebelumnya.

Meski demikian, kondisi pasar berkata lain. Pedagang swap justru meningkatkan ekspektasi pada pergerakan suku bunga acuan yang lebih besar pada hari sebelumnya menyusul data inflasi AS yang melampaui ekspektasi.

Kontrak swap sekarang sepenuhnya menetapkan kemungkinan penuh terhadap kenaikan 75 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang, sementara peluang untuk kenaikan 100 basis poin naik menjadi lebih dari 25 persen.

Selain itu, Ekonom di Nomura Inc juga turut menaikkan perkiraan kenaikan suku bunga Fed untuk pertemuan pekan depan menjadi 100 basis poin yang sebelumnya 75 basis poin.

Maka, Nomura berpendapat penting bagi bank sentral untuk mempercepat kenaikan guna mendinginkan pasar tenaga kerja yang terlalu panas dan ekspektasi inflasi yang kian meningkat. Nomura juga memprediksi resesi AS terjadi mulai kuartal berikutnya.

Analis suku bunga Bank Sydney Andrew Ticehurst mengatakan resesi kemungkinan terjadi sesuai dengan perkiraan.

"Mengingat perubahan kebijakan berdampak dengan kelambatan yang panjang dan bervariasi, ada resiko yang jelas bank sentral melakukan pengetatat lebih," jelasnya.

Seperti diketahui, level swap untuk pertemuan Fed berikutnya naik ke level 3,19 persen, 86 basis poin diatas suku bunga efektif the Fed saat ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper