Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBM Naik, Segini Ramalan Inflasi September dari Kemenkeu

Inflasi pada September 2022 secara bulanan diestimasi mencapai 1,38 persen (month-to-month/mtm) akibat naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menunjukkan bukti e-Filling SPT yang telah diisi kepada wartawan di Gedung Marie Muhammad, Kemenkeu, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menunjukkan bukti e-Filling SPT yang telah diisi kepada wartawan di Gedung Marie Muhammad, Kemenkeu, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan inflasi pada September 2022 secara bulanan mencapai 1,38 persen (month-to-month/mtm) akibat naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Meski demikian, inflasi diharapkan mulai turun pada Oktober dan kembali pada pola normalnya di November 2022.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Kuliah Umum Pengantar Ekonomi 1 FEB Universitas Indonesia dengan topik “Alokasi Subsidi dan Kompensasi untuk Kesejahteraan Masyarakat” pada Senin (12/9/2022).

Suahasil menyampaikan, naiknya harga BBM sudah pasti akan turut mengerek harga barang-barang lainnya sehingga inflasi akan naik pada September.

“Inflasi akan naik di bulan September ini. Kami harapkan nanti secara month-to-month mulai turun bulan Oktober nanti kemudian di bulan November sudah balik ke pola normal bulannya, bulanannya balik ke pola normal. Year-on-yearnya pasti akan keikut terus,” katanya. 

Berdasarkan data yang disampaikan Suahasil, inflasi Oktober diproyeksi turun mencapai 0,45 persen, sedangkan pada November diprediksi mencapai 0,27 persen. 

Sementara, inflasi sepanjang 2022 diperkirakan berada di kisaran 6,3-6,7 persen  (year-on-year/yoy). 

Namun menurut Suahasil, meningkatnya inflasi tidak akan mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tetap di kisaran 5,1-5,4 persen.

“Saya mau bilang kalau pertumbuhan ekonomi tidak akan terpengaruh. Kalaupun harganya naik, tapi kegiatan ekonomi ini lagi maju banget. Makanya orang tetap melakukan kegiatan ekonominya. Kita berdoa supaya nggak terlalu signifikan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk melakukan penyesuaian terhadap harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax per 3 September 2022. 

Harga Pertalite yang awalnya sebesar Rp7.650 per liter naik menjadi Rp10.000 per liter, sedangkan harga Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Sementara, Pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper