Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berencana mengembangkan Pelabuhan Kijing yang terintegrasi sepenuhnya dengan kawasan industri.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan saat ini perseroan sudah memiliki lahan sekitar 131,5 hektare dan beberapa perusahaan sedang membangun pabriknya di kawasan ini. Nantinya, kawasan ini akan dikembangkan sampai 2.000 hektare.
“Kita juga meminta Pemerintah Daerah mengunci kawasan ini agar tidak dipakai untuk tujuan lain,” ujarnya, Jumat (9/9/2022).
Menurutnya, integrasi kawasan industri dengan pelabuhan tersebut akan mendorong efisiensi jalur distribusi dari kawasan industri menuju lokasi bongkar muat barang dan transportasinya. Hal ini akan berdampak pada biaya logistik yang lebih ekonomis.
Salah satu yang sudah memanfaatkan kawasan industri di Mempawah tersebut adalah PT Borneo Alumina Indonesia. Anak perusahaan MIND ID dan Antam ini sedang membangun pabrik smelter di yang memproduksi Smelter Grade Alumina dengan kapasitas 1 juta ton per tahun.
Bahan bakunya akan dipasok West Kalimantan Mine Development (WKMD), anak perusahaan Antam yang bergerak di penambangan bauksit.
Baca Juga
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menilai dengan terintegrasinya Terminal Kijing dengan kawasan industri yang mendorong banyak perusahaan masuk ke sana.
Dia mengibaratkan pepatah lama mengatakan ada gula ada semut. Pelabuhan ini ibarat gula, dan industri seperti semut.
Tumbuhnya industri di Mempawah, kata Norsan menambahkan, secara langsung akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di kabupaten ini, seperti pada saat pembangunan Terminal Kijing selama 2 tahun, termasuk jjga peningkatan pajak akan memperbesar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pembangunan Terminal Kijing dibagi dalam tiga tahap, yakni Tahap Inisiasi, Tahap I, dan Tahap II. Dermaga, Trestle, Piparack, dan PMA, serta area darat seluas 13,8 hektare masuk dalam Tahap Inisiasi.
Pada Tahap Inisiasi, kapasitas Kijing untuk kontainer sebesar 500.000 TEUs per tahun dan Multipurpose sebesar 500.000 ton per tahun. Pembangunan Tahap Insiasi ini tuntas pada 15 Mei 2022.
Pada Tahap Lanjutan (Tahap I), kapasitas Terminal Kijing bakal bertambah. Total kontainer yang diangkut dari dan menuju Kijing akan menjadi 950.000 TEUs, Curah Cair 8,34 juta ton, Curah Kering 15 juta ton, dan Multipurposes sebesar 500.000 ton.
Pada tahap ultimate pembangunan (Tahap II), kapasitas total Kijing untuk kontainer menjadi 1,95 juta TEUS, Curah Cair 12,18 juta ton, Curah Kering 15 juta ton, dan Multipurpose 1 juta ton.